▩
▩
▩
▩❝ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴘsʏᴄʜᴏᴘᴀᴛʜ❞
Kamar yang gelap dengan cahaya malam mendung ditemani turunnya salju, wanita itu berteriak penuh amarah dengan kamar yang berserakan layaknya kapal pecah. Ia beberapa kali melempar barang-barang yang ada disekitarnya dengan penuh amarah. Wanita itu bahkan tidak peduli sekalipun akan luka ditangan dan kaki meski beberapa kali terkena pecahan kaca karena ulah dirinya sendiri.
Prang!!
Rilla menangis berteriak melempar vas bunga di atas meja riasnya ke arah cerm yang mengakibatkan suara pecahan dan berserakan kepingan kaca tersebut ke lantai. Ia berteriak sangat keras sehingga sang Ibu yang baru saja hendak mengantarkan makan malam padanya harus terhenti dan merasakan kekhawatiran pada Putri sulungnya dari balik pintu kamar yang terkunci dari dalam.
Sudah beberapa hari ini Rilla tidak makan dan keluar kamar. Pun jika ia keluar, maka Rilla akan pulang dengan keadaan yang mengkhawatirkan seperti beberapa hari yang lalu, di mana Rilla pulang bersama Rocky yang menuntun dalam keadaan mabuk berat hingga ia tidak sadarkan diri dan demam beberapa hari.
Sebenarnya kejadian Rilla pulang dalam keadaan mabuk sering kali terjadi, tetapi tidak separah saat ini, karena walau ia mabuk, ia masih tetap dapat menahan diri agar tetap sadar. Bagi Rilla, mabuk dan pergi ke Bar adalah kesehariannya; menikmati malam bersama teman-teman dan menghabiskan waktunya penuh kebebasan. Namun, bukan untuk beberapa hari belakangan.
Rilla datang hanya untuk melampiaskan emosinya dan tidak dapat mengendalikan diri lagi.
Seperti malam beberapa bulan lalu ketika Jungkook —yang notabene adalah mantan calon tunangan Rilla— datang untuk membatalkan rencana pertunangan mereka. Masih rencana, namun wanita sudah berkoar-koar mengatakan ia adalah tunangannya.
Maka begitu Jungkook pulang; Rilla menggila, berlari masuk ke dalam kamar membanting apa yang ada disekitarnya dan berakhir dengan suntikan obat penenang karena berhasil melukai dirinya. Untunglah ia tidak bertekad mengakhiri hidupnya meski beberapa luka harus tercetak di tubuhnya.
Orang tua Rilla sangat sedih dan perihatin pada Rilla terutama sang Ibunda. Ia tidak menyangka bahwa Rilla akan terus berusaha keras akan cintanya pada Jungkook dan mencoba melukai dirinya. Rilla juga harus bergantung pada banyaknya obat-obatan penenang yang akan berefek membahayakan bagi tubuh dengan dosis yang besar.
Bertahun-tahun Rilla melewati masa sulit untuk berhasil lepas dari obat-obatan yang di konsumsinya, namun dalam sekejap mata wanita itu harus kembali pada masa di mana dia harus mendapatkan penanganan karena batalnya rencana pertunangan yang artinya Rilla tidak akan jadi menikah.
Apalagi alasan keadaan Rilla saat ini berkaitan dengan pria yang dicintai; Jungkook. Sebab itulah yang terjadi pada Rilla sekarang, ia memandang wajahnya melalui sisa cermin yang pecah.
Senyum miring tercetak, sebelum suara teriakannya mengejutkan. "Jeon Jungkook!! Aku tidak akan melepaskanmu untuk wanita itu. Tidak akan!!"
Rilla meraih botol parfum yang ada di meja dan melemparnya ke sebuah foto besar di mana ia dan Jungkook berfoto bersama pada saat acara makan malam yang diadakan oleh perusahaan. Foto yang diambil beberapa tahun silam sebelum ia pergi meninggalkan Berlin untuk lanjut pendidikan dan mengurus anak cabang di Sidney. Sudah lama sekali, mungkin sekitar delapan tahun yang lalu.
Foto yang mana Jungkook terpaksa menerimanya karena seseorang yang terus memantau.
"Zhaviara Tzuyu!! Kau merebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Aku membencimu!! Akan kubuat kau menyesal dengan yang kau lakukan padaku!!" Rilla meremas gaunnya yang berantakan. Tangannya penuh luka yang diabaikan. "Semakin kau berusaha berlindung, maka semakin berusaha keras aku menghancurkan hidupmu!!! Arghhhh!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Psychopath (REVISI)
ChickLit════════ ◖◍◗ ════════ sєσяαηg ρsycнσραтн ραłıηg gαηαs ρυη вısα тєяłıнαт вєgıтυ мαηıs jıkα kαυ тєłαн мєηgєηαł ηyα ∂αη kαυ тαυ вєтαρα łємвυт ηyα ∂ıα,kєтıkα sıkαρ мαηıs ηyα ıтυ мυηcυł.∂αη kαυ тαυ вαнωα ∂ıα нı∂υρ ∂αłαм тυłαηg яυsυk ∂ı ∂αυη yαηg kєяıηg...