Semacam tak memiliki, tapi takut kehilangan. Semacam tak punya status, tapi merasakan kecemburuan.
***
Aku duduk terdiam di ranjang UKS. Suara detik jam terdengar nyaring di telingaku, detak jantungku tidak berdetak seperti biasanya.
Aku bingung. Entah ada apa hari ini.
Kenapa aku merasakan sesak, di saat yang bersamaan pikiranku tak karuan, dan terselip sebuah pernyataan yang mengejutkanku.
Tak terasa, pipiku basah, air mataku turun tanpa aku kehendaki.
Aku ingin bicara, aku ingin teriak, aku ingin menyatakan apa yang mengganjal pikiranku hari ini, tapi aku tidak bisa menyatakannya dengan lisan, dan tangis mewakiliku.
"Kanina," panggil Indah. Aku menghapus air mataku dan mendongak.
Aku tersenyum. "Oh, Indah. Ada apa?"
Indah mendekat dan memelukku. "Udah, nangis aja nggak apa-apa, jangan sok kuat di depan gue."
Aku tertawa sumbang. "Ahaha, apa sih. Gue nggak apa-apa kok."
"KANINA!" sentak Indah membuatku terdiam. "Stop bertingkah sok kuat."
Dan tangisku pecah kembali.
"Gue nggak tahu, Ndah. Gue nggak tahu gue kenapa," lirihku dan Indah mengeratkan pelukannya.
"Kenapa pas gue tahu Rizki sama Wulan gue ngrasa nyesek banget? Kenapa rasanya gue nggak rela? Kenapa gue ngrasa dikhianatin?"
Indah diam mendengarkan sambil mengusap punggungku lembut.
"Gue nggak suka sama Rizki, tapi kenapa gue kayak gini? Dia itu cuma temen, Wulan juga sahabat gue, seharusnya liat mereka bahagia, gue juga bahagia, tapi kenapa gue nggak ngelakuin kayak gitu? Kenapa gue nggak ikut bahagia juga? Kenapa efeknya bisa sebegininya sih, Ndah?" Aku mulai terisak.
"Kanina," panggil Indah lembut. "Tolong."
"Tolong apa?"
"Tolong jujur sama perasaan lo, berhenti mengelak dengan alasan dia cuma temen, padahal pada nyatanya lo punya perasaan lebih sama dia. Iya, kan?" Indah berhenti sejenak dan mengambil napas dalam.
"Jujur sama gue, lo suka sama Rizki, kan?"
***
Iya, aku ngerti bab ini terlalu alay. 😅
Terimakasih sudah mengikuti cerita ini dan memberikan dukungan.
Kalian ter-♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Panda Boy (✓)
Short StoryCerita ini kutulis saat aku menyukaimu, tapi aku lebih memilih mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Apakah kalian pernah jatuh cinta pada teman sendiri? Itu yang aku alami. Aku hanya cewek biasa-biasa saja. Namun, aku berharap bisa membuatmu meras...
