Bagian 7 : Permasalahan

369 48 2
                                    

Kisah cinta serumit ini, bagaimanakah akhirnya?

—Rizki

***


"Kanina, lo tau gak—"

"Gak," potong Kanina cepat.

"Ye, Panjul. Belum selesai ngomong gue," protes Febri yang dibalas cengengesan Kanina. Mereka sedang berada di koridor hendak menuju ke parkiran.

"Apa?"

"Itu ... ah sial gue lupa mau ngomong apa," gerutu Febri membuat Kanina tertawa.

"PDKT TEROSSS!"

Mereka berdua menoleh ke belakang. Indah dengan muka ditekuk memandang mereka jengkel.

Febri mundur dan menyejajarkan diri di samping Indah. "Eh, gue lupa ada jomlo nyempil di sini."

"Pliss. Gue bukan jomlo!"

Febri mengernyit. "Eh? Lo punya pacar?"

"Nggak."

"Terus?"

"Jomblo itu kalau gue cari pacar tapi gak nemu-nemu, sedangkan gue sendiri emang memilih buat gak pacaran.

"Ngomongnya gak pacaran tapi gebetan always on," kali ini Kanina menyela.

"Lo jahat!" Teriakan menggema membuat mereka bertiga berhenti dan menoleh ke sumber suara.

"Wulan? Wulan sama Rizki berantem?" desis Kanina.

Dari jauh, terlihat Wulan berlari menjauh kemudian disusul Rizki. Persis seperti adegan di sinetron.

"Bersambung gais," komentar Febri yang disambut pukulan oleh Kanina.

"Hust! Jangan gitu."

"Udah ah, ayo balik!" seru Febri bersemangat.

***

"Wulan! Berhenti!" teriak Rizki sembari mengejar Wulan. Ia semakin melebarkan jangkahan kakinya dan mencekal tangan Wulan erat.

"Lo jahat, Rizki!" seru Wulan dengan sesenggukan.

"Terus gue harus gimana, Lan!" teriak Rizki frustrasi.

"Gue gak mau putus, Ki. Kenapa sih lo gak bisa cinta aja sama gue? Kenapa harus Kanina?! Apa sih bagusnya dia?!"

"Udahlah, Lan. Cowok gak cuma gue doang."

"Tapi gue cintanya sama lo, Ki," mohon Wulan.

"Gue juga gitu ke Kanina. Tolong lo ngertiin perasaan gue juga!"

"Lo jahat, Ki. Terus masa-masa pacaran ini apa artinya buat lo!"

"Lan, lo harus fair! Terima. Lo yang bikin kesepakatan buat jadi pacar lo dulu, buat mastiin gue jatuh cinta sama lo, tapi untuk sekarang hati gue tetep buat Kanina, Lan."

"Ki ...." lirih Wulan dengan tangis. Melihatnya, tangam Rizki terulur dan memeluk Wulan. "Maafin gue."

***

Hayoloh, sebenarnya ada apa sih antara Wulan sama Rizki? Wkwk
Btw, makasih buat yang udah nungguin cerita ini. Kalian mood boosterku.

Panda Boy (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang