Hujan reda, tak selalu menjanjikan pelangi. Pun dirimu; tentang senja yang tak selalu meninggalkan kenangan.
Mungkin, seseorang itu bukanlah aku.
Tak apa. Namun, tetaplah menjadi bulan yang tak pernah membenci bintang.Yang aku sesalkan adalah diriku sendiri. Yang terlalu mudah merasa nyaman, juga jatuh cinta.
Kini saatnya untuk melupakan.
Tak mudah? Memang.
Nyatanya, melupakan lebih sulit dibandingkan saat jatuh cinta.Kuanggap mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan, karena aku tak ingin menyesal, karena jatuh cinta padamu kuanggap sebuah pelajaran, tentang jatuh hati yang tak selalu diharap tuannya.
Kini, kututup lembaran demi lembaran cerita tentangmu, dan mulai melabuhkan hati mencari sosok yang baru.
Aku sudah lelah mengharapkan seseorang yang tak mengharapkanku, juga mencintai seseorang yang tak mencintaiku.
Namun, sebelum itu aku ingin berterima kasih, atas kenangan indah dan yang sakitnya terkenang. Berbahagialah dengan sahabatku.
Terima kasih telah menjadi ide lahirnya cerita ini.
Selamat tinggal, Panda Boy dan segala kenangannya. Aku akan berusaha melupakan secara perlahan.
Yang terdalam,
Kanina Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panda Boy (✓)
Short StoryCerita ini kutulis saat aku menyukaimu, tapi aku lebih memilih mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Apakah kalian pernah jatuh cinta pada teman sendiri? Itu yang aku alami. Aku hanya cewek biasa-biasa saja. Namun, aku berharap bisa membuatmu meras...