Yang pergi biarkan pergi, yang datang jangan dihalang-halangi.
***
"Rizki, lo nggak papa?" tanya Wulan yang dijawab gelengan oleh Rizki.
Ia kemudian bangkit dari posisinya.
Sebelum duduk, aku merasakan Rizki memandangku, tapi aku tidak mengacuhkannya.
"Selamat pagi!" Bu Zahra masuk ke dalam kelas dengan senyum mengembang.
"Pagi, Bu."
"Kanina, kok galau aja?"
Aku tersenyum dan menggeleng.
"Rizki, Kaninanya dihibur dong biar nggak galau," gurau Bu Zahra membuatku melotot.
Febri mengetuk pintu.
"Oh, silahkan masuk Febri."
Febri masuk dan berjalan ke arahku.
Dia menatapku dan memberikan sebungkus susu rasa coklat.
Aku yang melihatnya kaget. "Eh? Dalam rangka apaan?"
Febri diam dan berjalan menuju mejanya.
"Ini kenapa atmosfernya beda ya? Tidak seperti biasanya?" tanya Bu Zahra melihat murid di kelas yang tidak seperti biasanya.
Seakan mengerti bahwa aku ingin pergi dari kelas, Indah bertanya, "Bu, Kanina sakit, boleh dibawa ke UKS?"
"Loh, sakit apa? Pusing ya? Belum sarapan?" Bu Zahra memberondongiku dengan berbagai pertanyaan membuatku bingung harus menjawab.
"Bu, biar saya yang antar Kanina ke UKS." Aku menoleh dan ternyata Febri yang mengajukan diri.
"Oh, ya sudah Kanina cepat sembuh."
"Terima kasih, Bu."
***
"Makasih udah dianterin, makasih juga susu coklatnya," ucapku pada Febri saat telah sampai di UKS.
"Sama-sama."
"Mmmmm, Feb—" Aku menjeda ucapanku, ragu untuk melanjutkan. "Ngg, maksud omongan lo tadi pagi apa ya?"
"Udah, jujur aja, lo itu suka sama Rizki kan? Lo itu terlalu naif."
Aku mengenyit mendengar ucapan Febri. "Naif?"
"Iya, lo naif, lo bodoh, Kanina."
"Gue semakin nggak ngerti deh sama lo hari ini, nggak kayak biasanya?"
"Tanya ke diri lo sendiri. Gue cuman kesel aja liat lo nggak mau jujur sama diri lo sendiri. Lo itu jelas-jelas suka sama Rizki, tapi lo terus ngelak kalau lo nggak suka."
"Kenapa jadi lo yang sewot gini sih?" kesalku karena Febri terus saja berbelit-belit.
"Karena gue nggak suka liat lo disakitin sama Rizki. Gue suka sama lo."
Aku melotot kaget mendengar ucapan Febri. "HAH?!"
"Kenapa? Kaget? Sama, gue juga nggak nyangka kalau bisa suka sama lo," ucapnya lalu berjalan keluar UKS, meninggalkanku yang masih tercengang.
***
Ternyata ada yang minta double update hehe. Seneng banget, jadi langsung ngetik sambil ngantuk-ngantuk. Kalau ada typo ingatkan, kalau kurang maksimal maafkan.
Love you, guys. ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Panda Boy (✓)
Short StoryCerita ini kutulis saat aku menyukaimu, tapi aku lebih memilih mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Apakah kalian pernah jatuh cinta pada teman sendiri? Itu yang aku alami. Aku hanya cewek biasa-biasa saja. Namun, aku berharap bisa membuatmu meras...