#36 Kim Jisoo?

3.2K 324 18
                                    

"Terima kasih karena sudah mau mengobati lukaku ya.." perempuan bernama Lee Yu Bi itu kini sedang duduk bersama dengan Jisoo sambil berteduh dari hujan salju yang semakin lama semakin banyak. Ia memakan permen kapas yang Jisoo belikan untuknya.

"Sama-sama, lain kali hati-hati ya. Oh iya, aku tidak membawa plester yang cukup besar untuk lukamu itu, nanti di rumah kau bisa menggantinya." Jisoo menerima bungkus permen kapas pesanannya.

"Ahh, tidak apa-apa, yang penting kau sudah mengobatinya, aku merasa lebih baik." senyuman manis selalu terukir di wajah Yu Bi, ia juga mendapatkan balasan yang sama dari Jisoo. Bukan Kim Jisoo namanya jika ia berbuat baik dan ramah pada orang lain, tapi entah apa yang ada di pikiran Yu Bi sekarang, mungkin ia memikirkan sisi lain kehidupan Jisoo yang ingin ia ketahui.

Yu Bi berdiri dari tempat duduknya begitu pun Jisoo. "Kau pulang kemana?"

 "Kau pulang kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumahku tidak jauh dari sini, aku bisa pulang sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rumahku tidak jauh dari sini, aku bisa pulang sendiri." Yu Bi membenarkan mantelnya, ia terlihat kesusahan dan malah sibuk sendiri.

"Sini sini aku bantu.." Jisoo membantu Yu Bi sampai mantelnya benar-benar terpasang dengan benar. "Saljunya semakin tebal sepertinya, kita pulang saja." ajak Jisoo, udara dingin juga sudah berhembus kencang, semakin malam akan semakin dingin jika mereka masih diam disini.

"Ya sudah kau pulang saja." suruh Yu Bi.

"Aku akan mengantarmu.."

"Tidak usah, kau pulang saja." senyumnya.

"Hmm.. Baiklah, sampai jumpa." Jisoo melangkah pergi menuju mobilnya yang terparkir rapi dan sudah di penuhi oleh salju.

***

Jennie menoleh ke arah datangnya Jisoo, lelaki itu mengacak rambutnya sendiri kemudian meletakan mantelnya di gantungan.

"Hai sayang.." Jisoo mengecup pucuk kepala calon istrinya itu kemudian beranjak ke kamar. Semilir harum parfum yang bukan dari tubuhnya sendiri tercium saat Jisoo baru saja pergi. "Aku membelikanmu permen kapas." lelaki itu mengurungkan niatnya untuk mandi, jadi ia duduk di samping Jennie.

Second Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang