6 tahun..
Semenjak kejadian itu, pekerjaan Jisoo sedikit lebih ringan di kantor. Ia lebih banyak memiliki waktu bersama keluarga kecilnya dan tidak lagi pulang larut atau bahkan membawa banyak berkas ke rumah. Setidaknya Jennie bisa berpuas diri dengan keputusannya mendepak Seolhyun.
Waktu berlalu sangat cepat, bahkan tak terasa jika kejadian 1 tahun lalu membuat mereka lupa jika hari ini ada yang harus berangkat sekolah pagi-pagi.
"Sayang.. Bangun!" Jennie sudah 30 menit bersusah payah membangunkan Kim Jisoo, lelaki berumur 32 tahun yang masih setia memeluk tubuhnya dan tak membiarkan dirinya beranjak untuk membangunkan Kim Daeyeon dan Kim Ryujin, kedua anak mereka yang sudah menginjak 6 tahun.
"Sayang.. Bukannya kau janji mau mengantar Dae dan Ryu ke sekolah pagi ini? Jangan sampai terlambat!!" pekik Jennie saat tubuh suaminya itu semakin menariknya ke dalam pelukan hangat mereka.
Ceklekk..
Dae dan Ryu menggosok mata mereka sambil berjalan pelan memasuki kamar kedua orang tuanya.
"Ma, bukannya kita mau ke sekolah ya?" tanya Dae dengan nada dingin ciri khasnya.
"Iya Ma, bukannya kata Papa ini hari pertama kita sekolah ya?" Dae melihat seragam sekolah miliknya dan Ryu sudah tergantung rapi di siapkan oleh Jennie, tapi keduanya masih saja saling berpelukan di atas kasur tanpa mempedulikan mereka.
"Papa kalian ini susah di bangunin.. Lihat nih, Mama malah di pelukin terus dari tadi.." keluh Jennie sambil sama-sama tak melepaskan pelukannya, bisa di bilang, ia juga nyaman dengan posisi seperti ini.
"Pah!! Bangun dong..!!" akhir Ryu membantu Jennie untuk membangunkan Jisoo, tapi dasar manusia chickin, ia tak bergeming sedikit pun.
"Papa!!" Dae menaiki tubuh Jisoo dan menarik telinga Jisoo, mencabuti bulu tangannya dan sesekali menjambak rambut Jisoo pelan agar ia segera terbangun.
"Dae..!!" gerutu Jisoo, ia melepaskan pelukannya pada Jennie dan menangkap tangan jahil Dae. "Diam ah.."
"Bangun Pah.."
"Iya iya bangun, ini bangun.." kembali Jisoo terpejam dan di balas dengan tamparan kecil. "Jangan merem lagi dong.."
"Ryu, kau mandi duluan saja.. Mama siapkan air hangatnya.." Jennie mulai menghangatkan air mandi untuk Ryu, membiarkan Dae dan Papanya berdebat hebat di kasur.
***
Jennie menuntun Ryu yang terlihat cerah berseri memasuki koridor sekolahnya, sedangkan Dae hanya mengedarkan pandangan sinis dan angkuhnya saat beberapa anak lain melihatnya.
"Dae mau duduk dengan Ryu?" Dae menatap Jennie dengan datar.
"Tidak, Dae disini saja." ia duduk di bangku tengah bersama Leo sedangkan Ryu duduk dengan seorang gadis lain.
"Mama tinggal ya, jangan nakal, nanti Papa jemput kalian pulang." Dae hanya tersenyum simpul sedangkan Ryu tersenyum ramah penuh arti.
***
Jisoo mendengus lelah saat ia baru saja turun dari mobil dan mendapati Dae dan Ryu sudah berada di tepi jalan. Ia sengaja menyuruh mereka untuk menunggunya di tepi jalan karena halaman sekolah mereka penuh dengan mobil-mobil jemputan siswa lain.
Jisoo menepikan mobilnya dan menghampiri Dae, Ryu dan Leo yang berdiri berdekatan. Rio menitipkan Leo karena ia harus pergi ke acara kerabatnya bersama Rose, kalau bukan karena rengekan sang adik dan kekuatan air matanya, Jisoo enggan sekali untuk menjemput keponakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [END]
Romansa"Aku tak perlu alasan untuk mencintaimu.." -- Kim Jennie "Aku berharap kau menerima aku apa adanya.." -- Kim Jisoo