#42 It is a Dream?

6.1K 359 50
                                    

Pernah melihat seorang Ayah sedang sibuk menjaga anak-anaknya? Iya, Jisoo juga pernah melihatnya, di film-film yang sudah ia tonton dan ia sangat tau bagaimana adegan film tersebut. Tapi sore ini sangat berbeda saat Jisoo lah yang merasakannya secara langsung, menjadi seorang Ayah dan Paman secara bersamaan, menjaga kedua anak kembarnya dan menjaga keponakannya di sebuah time zone.

Jisoo memang sangat senang bermain apalagi datang ke tempat seperti ini, ia akan betah berlama-lama disana, tapi ternyata menunggu memang membosankan, wajah lelaki tampan itu sudah kusut karena menunggu ketiga bocah itu main dengan puas.

Beberapa pasang mata melihat ke arah datangnya wanita cantik nan seksi yang sedang menenteng tas tangannya sambil berjalan mendekati Jisoo.

"Hai sayang.. sudah lama?" Jennie mengecup bibir Jisoo dengan lembut kemudian mulai menggandeng tangan suaminya sambil memperhatikan Dae dan Leo yang sedang berlomba memainkan permainan DDR.

 sudah lama?" Jennie mengecup bibir Jisoo dengan lembut kemudian mulai menggandeng tangan suaminya sambil memperhatikan Dae dan Leo yang sedang berlomba memainkan permainan DDR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, aku sudah lelah menjaga mereka.." Jisoo akhirnya bisa merengek juga setelah sedari tadi ia menahannya.

"Astaga Kim Jisoo.. Kau disini baru 30 menit." Iya, 30 menit yang lalu Jisoo baru saja sampai, 30 menit yang lalu juga ketiga bocah itu memulai permainan mereka dan 30 menit yang lalu menjadi neraka bagi Jisoo sebelum Jennie datang.

"Aku lapar, ayo kita makan.." Jisoo terus merengek pada sang istri, bahkan saat Ryu sedang memperhatikannya pun ia tak peduli, Jennie hanya menggeleng lemah dan memberitahu jika Papanya baik-baik saja, lalu Ryu mengangguk pelan dan kembali bermain.

"Tidak tidak, kita belum coba permainannya. Dae!!" panggil Jennie dan berhasil membuat Daeyeon menoleh. "Mama mau coba mainannya.."

"Hmmm.." Jennie menarik paksa tubuh Jisoo yang masih lemas untuk berdiri di papan permainan DDR.

"Aku yakin Papa pasti kalah.." tebak Ryu yang di ikuti oleh seringaian Leo dan Dae.

"Papa kan selalu kalah kalau main sama Mama." tambah Dae.

"Eh Papa selalu menang ya!!" elak Jisoo yang merasa di kompori oleh anaknya sendiri.

"Kapan Papa menang main sama Mama?" tantang Dae.

"Kalau di kasur!!" jerit Jisoo dalam hati. "Ya kadang-kadang kan menang.." ucapnya sambil mencebikan bibirnya dengan lucu. Jisoo juga berpikir jika ia benar-benar menyebutkan apa yang ada di pikirannya, bisa-bisa dirinya auto di tendang keluar jendela oleh Jennie.

Permainan di mulai, lagu Boombayah dari Blackpink baru berjalan di awal dan Jisoo sudah miss saja. Jennie menyeringai penuh kemenangan, queen of game ini tidak akan menyerah begitu saja apalagi dengan sang suami.

"Papa!! Yang benar saja, masa miss nya Papa pakai combo segala.." dengus Dae.

"Astaga, Papa sudah berjuang ini tapi sepertinya rusak deh alatnya." Alibi Jisoo. 200 miss combo menjadi rekor terbaiknya bertolak belakang dengan Jennie yang memperoleh 200 combo dan menjadikannya the real queen of game.

Second Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang