Aku menggelar sajadah, saat tepat pukul dua dini hari, tersadar saat ku yakini bahwa tidak ada yang kebetulan di dalam kehidupan, berdoa dan berharap yang terbaik tentang IPK yang anjlok semester ini, serta sulitnya menemui dosen pembimbing utama untuk konsul akhir skripsi.
"Tuhan, aku juga ingin lulus tahun ini, bisa nggak ya..?".
Aku menunduk berpasrah, menyerahkan yang terbaik atas keputusan-Nya sembari berusaha.Usai sholat, aku kembali merebahkan tubuh, sebelumnya pandanganku berusaha mencoba melirik ke arah meja kerja yang selalu dipergunakan Sabrina mengetik dan membaca, dan ya benar, ia sedang duduk seraya menggerakkan lembar demi lembar buku yang sedang ia pegang.
"Brinaa, kamu nggak ngantuk?, udah tidur belum sih?"
Ia mengangkat kepala memperhatikanku, satu senyuman manis merekah memperlihatkan guratan tipis pada area kelopak mata, cekung pada bagian bawah, ia mengangguk memintaku untuk kembali tidur.
"Kamu tidur aja Intan, soalnya aku barusan bangun.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Abstraksi [Completed]
Historia CortaINTELLIGENCE, not because you think you know everything without questioning, but rather because you question everything you think you know. First Published : 28 November 2018