42

826 69 0
                                        

Dengan impus setengah tabung, Intan kembali mengucap hamdalah, dan Erlisa yang mengucap syukur atas Kasih Tuhan, yang telah mengembalikan Sabrina kembali dengan mata yang indah menatap mereka dengan wajah kecemasan.

"Syukurlah Brin kamu udah sadar, yuk kepodium, sepuluh menit lagi kamu udah harus presentasi.."

Sabrina memperhatikan sekeliling, pada wajah-wajah yang tampak kembali tersenyum merekah, asa pada bahagia, menunggu Sabrina tersadar dari pingsan adalah momentum yang tak dapat mereka gambarkan dengan kata-kata.

Rektor dan para dosen yang mengetahui keadaan Sabrina kini dapat bernapas dengan lega. Tak lebih dari jadwal yang telah ditentukan, Sabrina menaiki podium dengan meja yang telah dihias dengan hiasan kayu kecoklatan, ia masih dipimpin dengan begitu hati-hati.

Meski telah terlihat pulih, Sabrina diminta duduk hingga MC memulai membacakan tahapan susunan acara persidangan.

Abstraksi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang