Sabrina masih mematung dengan berbagai pikiran.
"Jika memang Tuhan itu ada, mengapa Ia mengambil kebahagianku dengan begitu jahatnya.."
Aku meraih jemari Sabrina, dengan genggaman yang begitu erat
"Dan jika memang Tuhan itu ada, mengapa kamu hanya menanyakan jahat-Nya saat Ia melakukan hal buruk-Nya padamu".
"Maksud mu?"
"Mengapa tidak pernah memikirkan keberadaan-Nya saat begitu banyaknya nikmat dan anugerah yang Ia berikan kepadamu melebihi dari siapapun, keberuntungan demi keberuntungan yang terabaikan, Ia masih baik memberikan mu kesempatan, dan Tuhan tak pernah meminta Diri Nya untuk dipercaya, Ia hanya mengajakmu berpikir atas akal yang telah Ia berikan tentang keberadaan-Nya.
Ia Abstrak, keberadaannya tak dapat diyakini dengan akal, melainkan iman.
Sabrina menunduk dalam tangis, sekalipun menyesali, akalnya bahkan tak lagi sampai untuk memahami tentang apa yang Intan sampaikan.
"Apa itu iman?" Sabrina menatap Intan dengan tatapan keteduhan.
"Maukah kamu mengajariku?".
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstraksi [Completed]
Short StoryINTELLIGENCE, not because you think you know everything without questioning, but rather because you question everything you think you know. First Published : 28 November 2018