40

873 70 2
                                    

Sabrina melangkah menuju pintu penghubung, beberapa asdos muda datang menghampiri , sebab ruangan Sabrina tak dapat dimasuki sembarang akademisi.

"Brin, Papa Mamamu udah di dalam gedung, jam satu kurang sepuluh menitan langsung ke sana ya.." Sabrina menatap Bu Yuniar, Mahasiswi lulusan baru itu diangkat menjadi asdos saat ia lulus dalam waktu singkat dengan nilai mendekati sempurna, Sabrina tersenyum memberikan asdos muda itu selembar kertas undangan makan malam di Kantor kedutaan Kanada di Indonesia nanti malam.

"Lu pergi?" Sapa Sabrina yang memang dari awal memanggil Bu Yuniar selayaknya teman saat berada diluar lingkungan kampus.

"Seriusan ini buat civitas kampus kita?"

Sabrina mengangguk mengiyakan

"Gila ya lo Brin, bawa berkah kemana-mana, ya gue pasti pergilah..." Yuniar berjingkrak menatap Lisa, Asdos dari fakultas lain bersama mengangguk menyetujui.

Perasaan bahagia yang tampak pada gerakan aktif.

Yuniar tak menyadari saat haigheels nya menginjaki rok terusan batik yang saat ini Sabrina kenakan, bergerak dengan arah berbeda, Sabrina terjerembab jatuh terjungkal terbentur pada pintu ruang.

Teriakan menggema, Sabrina terpejam tanpa suara.

Abstraksi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang