"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga"
Aku menghembuskan napas lega, bersyukur pada-Nya yang begitu banyak memberikan anugerah dan nikmat yang tak dapat ku hitung secara logika.
"Sudah ambil undangan?".
Aku mengangguk mengiyakan, tak lupa mengucapkan terima kasih, pada sahabat sejurusan, seperkuliahan, dan sekamar kosanku selama kami melewati masa-masa perkuliahan.
"Aku mau singgah ke masjid, ini udah waktu zuhur, kamu makan siang sendiri nggak papakan Brin?"
Sabrina memanyunkan wajah, memperlihatkan pipinya yang tirus bukan karena kekurangan gizi.
"Yaudah aku temenin, sambil nunggu kamu, di luar teras masjid aku bisa sambil baca"
"Tapi kamu nggak apa-apakan nungguin aku?"
"Ya iyalah Intan kenapa?, aku juga muslim sama seperti mu..."
"Oh yaaaa...?"
"Yaudah kalau gitu, kita wudhunya sama-sama aja, biar sholatnya barengan juga.." Ajakku seraya menarik jemari Sabrina yang sedari kampus tak melepaskan tautan jari kami saling mengenggam.
"Nggak usah Intan, aku nggak sholat, kamu aja ya, aku nunggu kamu di teras depan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstraksi [Completed]
NouvellesINTELLIGENCE, not because you think you know everything without questioning, but rather because you question everything you think you know. First Published : 28 November 2018