47

1.1K 73 0
                                    

Sabrina kehilangan hampir sembilan puluh sembilan persen ingatannya. Ia tidak hanya dapat mengingat tentang dirinya, ia bahkan lupa siapa yang telah melahirkan dirinya.

Segala bentuk penghargaan, jaminan pendidikan dan berbagai penghargaan menjadi kisah yang hanya terpatri pada dinding ruang. Yang sesekali ia tatap dengan ketidak mengertian.

Bagai bayi yang baru lahir, segala apa yang selama ini ia rekam pada memory ingatan dalam istilah pemprograman telah  terrestart ulang.

Tak ada lagi Sabrina yang dengan kepintarannya yang mampu mengalahkan Enstein, sanjung puji dan mimpi Indonesia dalam mendirikan antariksa pertama itupun kini memang hanya sekedar terhenti di angan mimpi.

Banyak yang menyesali apa yang telah Sabrina alami. tak hanya itu, asdos yang mengakibatkan terjadinya insiden kecelakaan itupun harus menanggung pemberhentian jaminan beasiswa dan tak lagi dipekerjakan, Kehilangan Sabrina bagaikan kehilangan permata berharga bangsa.

Negara mencatat, masih akan menunggu waktu yang cukup lama lahirnya kembali ilmuan muda seperti Sabrina.

Abstraksi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang