10

1.4K 124 2
                                        

"Brina, Brinaaa...." Aku berlari memasuki rumah yang kami sewa sebagai kosan kami selama ini, mencari Sabrina diseluruh ruangan, pada setiap sudut dan tempat, dan aku tahu jika ia tak ada di ruangan yang lain, Sabrina pasti sedang bersemedi di perpustakaan.

Menyantap makanan dari sumber ilmu pengetahuan, dan mengenyangkan otaknya dengan berbagai buku-buku ilmiah dan filsafat.

Dan seperti dugaanku, aku menemukan ia sedang duduk sambil memegang buku.

"Brinaaaa..." Gadis itu menoleh dengan menautkan kedua alis. Mencoba menepis rambut yang ia tautkan pada belakang daun kuping, bermaalasan untuk merespon, dengan gerakan berat ia menatapku yang tampak kelelahan.

Aku ngos-ngosan memperhatikan tumpukan diktat dan deretan buku-buku pilihan di atas meja.

"Intan, kamu kenapa sih, kaya habis dikejar setan?".

"Nih media, media kota hari ini lagi ngebahas kamu sebagai Ilmuan Nasa pertama di Indonesia, after wisuda kamu diundang ke Istana" Hati ku berdebar saat menyampaikan kabar yang membahagiakan.

Teruntuk Sabrina, aku begitu bangga.

Abstraksi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang