/sesuatu yang belum pernah dicoba, tak akan pernah tahu apa hasilnya/
✓
Hal yang kini harus Fakhira lakukan adalah berharap dan terus mendoakan agar pertemuan tantenya lancar. Di ujung jalan kampus, Fakhira menunggu kehadiran mobil Lisa untuk datang menjemputnya. Berharap tantenya bisa menenangkan diri dan membuat pertemuan itu terjadi dengan sangat manis.
Saat dari ujung jalan yang Fakhira perhatikan terlihat mobil Lisa melaju, Fakhira buru-buru bersembunyi di belakang batang pohon besar dan membiarkan Lisa datang ke kampus tanpa menyadari keberadaannya yang tidak ada di sana.
Fakhira menepuk-nepukkan kedua tangannya sembari menatap kepergian mobil tantenya yang kini mulai berhenti di tempat yang seharusnya.
"Semoga lancar ya, tanteku sayang ...."
Fakhira tertawa kecil untuk dirinya sendiri. Ternyata mempersatukan orang lain terasa menyenangkan juga.
Setelah terlihat tantenya turun mobil dan masuk kampus, Fakhira dengan cepat memberhentikan taksi untuk mengantarnya pulang. Bergegas mandi dan membersihkan diri. Juga menyiapkan mental untuk mengetahui apa yang kira-kira akan terjadi di pertemuan Lisa dan Rafi.
$$$
Malam kini mulai datang menghampiri. Warna langit menjadi gelap dan bulan telah datang sejak beberapa jam yang lalu. Hari semakin larut dan Lisa tak kunjung menampakkan diri di rumah. Sedikit rasa khawatir Fakhira rasakan saat ini. Takut-takut terjadi sesuatu.
Mondar-mandir tak tentu tujuan, Fakhira sedari tadi terlihat kebingungan dengan sesekali melihat layar handphone untuk sekadar mengecek pesan masuk atau telepon. Ada niat beberapa kali untuk menghubungi Lisa, tapi langsung terurung begitu saja karena berpikir takut mengganggu waktu mereka berdua.
"Ah, telepon aja deh!"
Fakhira mulai membuka lock screen-nya dan mencari kontak Lisa di handphone-nya.
Namun, suara derit pintu yang terbuka membuat Fakhira mengurung niatnya kembali. Lisa telah datang. Satu paket dengan Rafi di belakangnya.
Kembali Fakhira menarik kedua ujung bibirnya ke atas. Tersenyum bahagia sekaligus bangga karena rencananya berjalan dengan sangat mulus tanpa salah sama sekali. Buktinya, Lisa masuk ke dalam rumah dengan seulas senyum lebar dan mata berbinar yang sangat kentara di wajahnya.
"Eh, Tante Lisa udah pulang?" tanya Fakhira, berbasa-basi.
"Sudah, Fak."
Jawaban Lisa membuat Fakhira memelototkan mata dan langsung disadari dengan cepat oleh Lisa.
"Eh, maksudnya Ra, Kira," ujar Lisa, membenarkan.
Fakhira kembali tersenyum anggun di hadapan Lisa. Patut untuk mengangkat dagu karena merasa berhasil atas hasil yang kini dinikmati tantenya.
"Aku buatin minuman, ya. Kalian duduk aja!"
Dengan cepat Fakhira bergegas pergi ke dapur dan kembali meninggalkan mereka berdua. Setelah Rafi pulang nanti, Fakhira berjanji akan segera menginterogasi tantenya itu dengan beribu pertanyaan yang bahkan sudah terancang dengan sangat abstrak di dalam otak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komunikator (Completed) ✓
RomanceSeri #1 Komunikasi A New Story by Kazzalisa ©2018 "Maintain good communication, why not?" Hati adalah penentu untuk sebuah rasa yang tak bisa dielakkan. Ketika hati mencinta, masa lalu entah mengapa selalu ikut andil di dalamnya. Tak akan pernah tah...