Sudah dua hari Yujin tak melihat sosok Hyunjin di sekolah. Meskipun letak kelas mereka berjauhan, tapi seenggaknya terkadang mereka bertemu entah di kantin atau di koridor.
Tapi, dua hari kebelakang Yujin beneran gak ketemu sama Hyunjin sama sekali. Yujin sering liat temen-temen Hyunjin kumpul, tapi Yujin gak pernah liat ada Hyunjin di sana.
Bahkan Hyunjin juga gak ada chat apapun ke Yujin, hal itu justru bikin Yujin khawatir.
Sebenernya kalo dipikir lagi, Yujin juga sadar diri. Emangnya dia siapa yang harus selalu nerima chat kabar dari Hyunjin? Mereka cuma sebatas temen, gak lebih. Dan Yujin juga sadar akan hal itu.
Tapi rasanya aneh. Biasanya Hyunjin selalu iseng gangguin Yujin, tapi sekarang enggak.
Cowok ganteng bertubuh tinggi itu seakan hilang begitu saja tanpa kabar. Yujin jadi semakin kepikiran, pasalnya chat terakhir mereka waktu itu Yujin nolak ajakan Hyunjin buat bolos.
Yujin gak mau lagi dapet omelan dari Mama-nya, makanya dia nurut buat gak bolos sekolah lagi.
Apalagi, sebelumnya Hyunjin sempet ada cekcok sama Minhee cuma gara-gara masalah spele waktu itu.
Yujin sebenernya ada di posisi antara takut sama khawatir.
Yujin takut kalo Hyunjin marah, tapi Yujin juga khawatir kalo Hyunjin sakit sampe beneran gak ada kabar kayak gini.
Instagram Hyunjin juga sepi aja, gak ada upload foto ataupun snapgram.
Yujin jadi makin overthinking.
“Ngelamun mulu, mikirin gue ya?”
“Ck, apa sih?” sungut Yujin
Minhee mengerutkan keningnya, “Tumben banget sewot, kenapa?”
Yujin diam dan tak lagi menyahuti Minhee yang terus meracau tak jelas.
15 menit lagi bel pulang sekolah akan berbunyi, jam pelajaran terakhir di kelas Yujin sudah selesai. Guru yang mengajar pun sudah keluar lebih dulu, kini tak sedikit siswa di kelas Yujin yang sudah beranjak keluar kelas terlebih dahulu.
Namun Yujin masih di tempatnya, berpikir keras sembari menunggu bel pulang berbunyi.
Yujin berniat untuk menanyakan kabar Hyunjin pada teman-temannya Hyunjin, namun Yujin malu. Gadis itu bukanlah Ryujin yang selalu percaya diri, Yujin hanyalan Yujin yang selalu merasa malu dan canggung pada orang yang tak begitu ia kenal.
“Yujin lo kenapa sih? PMS?”
“Oh, atau laper? Ayo gue jajanin.”
Yujin berdecak sebal, “Ih apa sih lo tuh berisik banget dari tadi!”
“Ya gue kan cuma nawarin Jin...” sahut Minhee dengan nada bicara memelas.
“Gak ah. Udah sana lo pergi ah, semuanya gara-gara lo tau gak sih?!” ujar Yujin sebelum akhirnya bangkit dari tempatnya dan beranjak keluar kelas.
Sementara Minhee di tempatnya merasa bingung, kenapa Yujin tiba-tiba menyalahkannya seperti itu.
“Yujin kenapa sih?” tanya Minhee pada Lia yang sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
school
FanfictionHyunjin dan Yujin keduanya memiliki kesamaan, yaitu: Dateng ke sekolah semaunya aja. ©aquanlino, 2020.