Jodoh:13

921 119 6
                                    

Dalam Cinta, hanya karena seseorang telah melukai hatimu, bukan berarti orang lain tak mampu untuk menyembuhkannya.

****

Suara deru motor terdengar di pekarangan rumah Irene. Ya, sesuai janji Sehun kepada mama nya Irene ia akan mengantar Irene pulang. Dan mereka sudah sampai di tujuan. Irene baru saja turun dari motor Sehun dan melepas helmnya.

"Masuklah, sampaikan salamku kepada mama mu."

Irene hanya mengangguk menyetujui Sehun kemudian berjalan masuk kedalam rumah. Tapi wanita paruh baya yang diyakini ia adalah mama Irene sedang mengintip dibalik gorden. Tanpa berfikir lama Ny Bae menghampiri anaknya.

"Sudah pulang?"

Irene hanya mengangguk.

"Kenapa Sehun tidak diajak masuk?"

"Dia sedang ada urusan."

"Benarkah?"

Ny Bae berjalan menghampiri Sehun yang hendak melajukan motornya. Tapi terhenti ketika Ny Bae memanggilnya.

"Sehun, tidak ingin mampir dulu?"

"Tidak perlu eomma."

"Mampir lah sebagai tanda terima kasihku."

"Baiklah jika eomma memaksa."

Sehun turun dari motornya dan masuk ke dalam rumah Irene. Irene yang tau akan hal itu mendengus kesal dan segera pergi menuju kamarnya.

"Duduklah, eomma akan buatkan makan siang dulu."

"Tak perlu eomma, tidak usah repot-repot."

"Jangan menolak, eomma tidak suka penolakan."

"Baiklah."

◈◈◈◈◈🌼◈◈◈◈◈

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring semakin membuat suasana makan siang menjadi canggung. Bahkan Sehun ingin memulai pembicaraan tapi rasanya Sehun malu.

Tak lama kemudian makan siang telah berakhir. Bahkan Irene enggan untuk berbicara dan Irene meninggalakan meja makan terlebih dahulu. Sekarang Sehun tau jika Irene memang sangat dingin.

"Nak Sehun."

Panggil Ny Bae untuk menghilangkan keheningan.

"Ya eomma."

"Ada yang ingin eomma bicarakan denganmu."

Ny Bae mulai bangkit dari duduknya.

"Ikut denganku."

Sehun berjalan mengikuti langkah kaki Ny Bae. Entah apa yang dipikiran Sehun sekarang tapi yang pasti Sehun merasakan kesunyian di dalam rumah mewah ini.

Menurut Sehun rumah ini sangat luas dan mewah. Ya seperti rumah Sehun. Tapi Sehun merasakan ketidak harmonisan antar anggota keluarga.

Tanpa sadar Ny Bae berhenti di suatu ruangan. Seperti ruang kerja mungkin? Ya semacam itulah. Mereka mulai masuk ke dalam ruangan tersebut. Sehun di persilahkan duduk di hadapan Ny Bae.

"Sehun aku tau kau juga anak dari seorang milyarder, ayahmu adalah temanku dulunya."

"Oh benarkah?" ucap Sehun.

"Tentu saja Sehun. Aku dan ayahmu bekerja sama dengan baik sampai saat ini."

"Sehun bolehkan eomma meminta sesuatu padamu?"

Sehun tampak berfikir. Sehun masih bingung dengan perkataan Ny Bae. Bukankah ia sudah memiliki segalanya? Mengapa masih meminta bantuanku? Itulah batin Sehun sekarang.

"Tolong lelehkan dinding es yang dibuat Irene."

Seperti di hantam sebuah batu besar. Hati Sehun berdebar kencang. Ini adalah suatu keinginan yang ingin dicapai Sehun dan akhirnya keinginannya terwujudkan.

"Tolong kembalikan Irene menjadi hangat kembali."

"Aku mempercayaimu Sehun."

Tekadnya semakin kuat untuk melelehkan dinding es yang dibuat Irene. Keyakinan Sehun untuk mendapatkan Irene semakin kuat.

"Eomma tenang saja, dinding pertahanan Irene akan ku lelehkan dengan sebuah rasa."

Rasa apa hun?

[✔]• J O D O H • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang