Jodoh:28

886 105 15
                                    


****

Hari ini adalah merupakan hari paling bahagia yang belum pernah Irene rasakan. Sekarang Irene sadar jika tidak semua laki-laki itu brengsek. Setelah menghabiskan waktu menikmati matahari terbenam. Mereka memutuskan untuk pulang.

Irene memasuki mobil Sehun karena Sehun yakin jika Irene kemari menggunakan taksi.

"Itu tidak akan hilang Irene. Jangan terus memeganginya."

Ya, sedari tadi Irene terus saja menggenggam kalung yang di berikan Sehun. Padahal kalung itu sudah menggantung di lehernya kenapa harus di pegangi? Karena Irene merasakan akan terjadi sesuatu. Entah kenapa kalung ini begitu berarti baginya.

"Kenapa tidak boleh? Aku hanya merasa bahagia saat ini."

"Baiklah."

Mobil itu melaju membelah kota Seoul. Jalanan tidak begitu ramai sehingga mereka tidak terjebak macet dan suara bising kendaraan lain. Sehun melirik Irene yang wajahnya sangat lesu.

"Irene, kau mengantuk? Tidur lah. Nanti setelah sampai akan ku bangunkan."

Irene hanya mengiyakan saja dan menutup matanya. Irene benar-benar lelah hari ini. Ia akan istirahat sebentar, mungkin.
Hanya saja Irene merasakan tidurnya kali ini sangat nyaman.

Sehun fokus dengan setirnya. Sesekali ia melirik bagaimana Irene tidur. Wajahnya yang damai dan polos membuat hati Sehun menjadi sejuk.

Tapi perlahan kepala Irene jatuh dan dengan sigap Sehun menahannya dengan tangan kirinya. Sehingga Sehun tidak fokus dalam menyetir. Dan Sehun tidak tau jika di depannya terdapat truk membawa batu melintas.

Brak!

Mobil yang dinaiki Sehun menabrak truk tersebut. Kepalanya membentur stir mobil. Ia merasakan darah mengalir di kepalanya. Tapi kemudian di susul sebuah mini bus kembali menabrak mobil Sehun dan lebih tepatnya dari arah dimana Irene duduk.

"TIDAK!"

Brak!

Mobil itu terpental dan mengguling terbalik. Sehun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tangannya terulur mengelus surai rambut Irene. Keadaan Irene mengenaskan. Kepala bagian kirinya terluka parah.

Kesadaran Sehun mulai menghilang. Hanya teriakan orang meminta tolong dan itu terdengar sayu sayu. Perlahan semuanya gelap.

Aku selalu berdoa agar kau menjadi yang terakhir dihidupku, tapi Tuhan punya kehendak lain. Tuhan menunjukkan bukti paling kuat yang membuatku tahu bahwa kamu bukan jodohku. Jika kita dipertemukan kembali, tolong ingat aku sebagai seseorang yang berarti bagimu. Selamat tinggal kekasih. -Sehun.

[✔]• J O D O H • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang