Jodoh:23

865 110 8
                                    

Cukup salju yang beku, jangan hatimu. Cukup cuaca yang dingin, jangan sikapmu.

****

Langit berwarna jingga menandakan hari mulai sore. Angin semilir berhembus menerpa rambut gadis berbaju putih dengan celana jeans dan di temani seorang laki-laki di sampingnya.

Siapa lagi jika bukan Sehun dan Irene. Setelah kemarin Sehun mengajak Irene menemui orang tuanya. Sehun mengajak Irene jalan-jalan, menonton film, bermain di disneyland, menikmati kuliner legendaris di kota Seoul dan terakhir kini mereka sedang berada di sebuah taman tepatnya di tengah kota Seoul.

Mereka duduk di sebuah bangku yang terdapat di taman tersebut sambil menikmati satu cup es krim.

"Irene."

Irene yang sedang menikmati es krimnya menoleh ketika merasa namanya di panggil.

"Kau harus berubah." ucap Sehun sambil memandang intens Irene. Irene hanya menanggapi perkataan Sehun dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Kau tau sikap acuh tak acuh mu kepada seseorang membuat seseorang tak nyaman atau lebih tepatnya terluka."

Irene menghadap kedepan kembali dan memakan es krimnya.

"Ini diriku Sehun."

Sehun tersenyum tipis tangannya bergerak untuk mengelus rambut Indah Irene.

"Ini bukan sifat aslimu Bae Irene. Tolong kalahkan benteng pertahanan yang kau buat sendiri."

Benar, Sehun benar. Ini bukan sifat aslinya. Ia bersikap dingin kepada semua orang termasuk kedua orang tua nya karena masa kelam yang dialami. Ketika orangtuanya ingin menjodohkannya dengan seorang pria hidung belang.

Orang tua Irene mendojohkannya dengan orang yang bernama Jean Jungkook. Dia pria yang penyayang, perhatian, bersikap manis tapi sayang ia melakukan hal tersebut kepada semua wanita. Dan saat Irene sudah jatuh hati kepada Jungkook. Dan Jungkook malah kepergok selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dan Irene benci itu. Irene benci dengan Cinta, kasih sayang dan seorang sahabat.

Sudah bertahun tahun Irene tidak tersenyum dan tertawa dengan sahabat nya. Bahkan ia sampai lupa bagaimana rasanya tersenyum. Tak di sadari sebutir air mata jatuh dari pelupuk mata Irene.

'Ini terlalu sakit untuk diingat.' batin Irene.

"Sehun bantu aku untuk bangkit kembali."

Sehun tersenyum lebar, menarik tubuh Irene kedalam pelukannya. Mengecup puncak kepala Irene berulang kali.

"Kau tau, apa tugasku?" tanya Sehun pada Irene.

"Menjaga dan melelehkan es yang ada di dekatku."

Mendengar perkataan Sehun, Irene tertawa kecil. Apa? Irene tertawa? Yang benar saja. Ya benar Irene tertawa.

[✔]• J O D O H • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang