Jodoh:03

1.6K 164 8
                                    

Yang tidak bisa ku lupakan adalah orang-orang yang membuat dampak besar dalam hidupku. Itu kamu untukku. Selalu kamu.

****

Bae Irene yang terkenal dengan julukan Ratu Es. Sikapnya yang angkuh dengan wajah datarnya membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri. Irene adalah seseorang yang suka menyendiri bahkan teman pun ia tidak punya.

Alasan kenapa ia tidak ingin memiliki teman. Karena ia tidak ingin rasanya dihianati. Ia tidak ingin rasanya jatuh sendirian. Karena manusia akan meninggalkan sesamanya jika sudah tidak di perlukan lagi. Jadi untuk apa punya teman jika datang jika hanya pada waktu membutuhkan saja?

Bahkan banyak sekali pria yang menyatakan Cinta padanya tapi Irene tolak mentah mentah. Hingga para pria mulai bosan dengan watak Irene.

Irene juga terkenal sebagai primadona sekolah. Otaknya yang cerdas tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Peringkatnya selalu mendapat nomor satu.

Bel sudah berbunyi menandakan waktu istirahat baru di mulai. Suasana kelas mulai sepi. Hanya tinggal ia seorang dan erg Sehun.

Irene hanya diam dan menatap jendela yang berada di sampingnya. Pandangannya tertuju pada sebuah bangku yang selalu ia pakai untuk berteduh.

Sehun yang melihat Irene tidak ke kantin segera bangun dari duduknya dan menghampiri Irene.

"Tidak ingin ke kantin." tawar Sehun.

Irene terlonjak kaget. Pandangannya yang semula ke arah luar jendela sekarang ke arah seseorang yang duduk di depannya.

"Aku tau kau tidak suka dengan keramaian." ucap Sehun.

"Kau ingin sesuatu? Biar aku belikan." tawar Sehun. Tapi Irene hanya memandang Sehun dan memalingkan wajahnya kembali ke jendela.

"Tidak." ucap Irene.

"Kau tau Irene, senyummu benar benar membuatku semakin mencintaimu."

Oh jangan lagi. Pipi Irene rasanya memanas lagi. Irene benar benar benci keadaan ini. Entah ini perasaan benci yang sebenarnya atau yang lain. Tapi Irene akui pria yang ada di depannya itu membuatnya sedikit risih. Pria ini selalu saja mengusiknya.

"Ku harap kau senyum mu hanya untuk ku saja." ucap Sehun.

'Apa apaan dia!' batin Irene.

"Irene." panggil Sehun dengan nada serius.

"Kau tidak lupa dengan janjimu kemarin kan?"

"Aku ingin menagihnya sekarang."

Irene hanya menggigit bibir bawahnya dengan perasaan gusar. Haruskah Irene berterima kasih padanya? Oh ya tuhan tolong bubarkan keadaan ini.

"Aku tidak pernah berjanji kepadamu!" ucap Irene

"Tapi aku memintanya."

"Baiklah, kau mau apa?"tanya Irene yang membuat Sehun senyum sumringah.

Sehun mulai mendekatkan wajahnya pada telinga Irene. Yang membuat Irene mendelik. Nafas hangat Sehun mulai dirasakan oleh Irene dan membuat bulu kuduk Irene berdiri. Wangi vanilla menyeruak masuk ke dalam hidung Sehun.

"Aku ingin kau menciumku." bisik Sehun yang membuat mata Irene melebar.

"Disini." ucap Sehun sambil menunjuk pipinya.

"Kau gila!" ucap Irene.

"Benar aku memang gila Irene. Aku gila karena mu Irene."

"Ayo cium aku tunggu apa lagi?"

Tolong siapapun hentikan keadaan ini, Irene tidak ingin melakukan permintaan Sehun. Tapi ia juga tidak ingin jika dirinya nanti di cap wanita tak tau berterima kasih. Irene mulai mengatur nafasnya. Ia menelan ludah kasar. Perlahan tapi pasti.

Cup

Sehun mematung. Tangannya bergerak menyentuh pipinya yang barusan bertemu dengan benda kenyal. Senyum Sehun mengembang, bahkan Sehun sudah seperti orang linglung.

Irene hanya bisa menunduk menutupi rona merah yang timbul di wajahnya. Bagaikan kapas yang terbang. Irene sedang melayang sekarang.

"Terima kasih atas ciumannya Ratu Es ku." ucap Sehun sambil mengacak gemas rambut Irene.



























































Coba komen dong yang Sehun stan🐣

Vote dan coment kalian sangat membantu di sini🙇 Jangan lupa juga follow akun ku yaaa @merryagatha109

Instagram : @lalanisa_man

[✔]• J O D O H • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang