Prolog

15K 893 69
                                    

Seluruh Warga Negara benua Asia jelas mengenal dinasti keluarga Sangpotirat. Keluarga yang berasal dari negara gajah putih yang terkenal akan kekayaannya. Bisnis keluarga Sangpotirat bagai tentakel gurita. Menjangkau segala sisi. Jadi tidak heran keluarga Sangpotirat terkenal sebagai keluarga terkaya di Asia. Bisnis yang menjanjikan dan perusahaan yang tersebar dimana-mana.

Semua memandang keluarga Sangpotirat begitu sempurna. Dianugerahi kemahiran berbisnis dan wajah yang rupawan, jelas membuat mereka menjadi sorotan masyarakat.

Bagi penggemar keluarga Sangpotirat. Nama Krist selalu menjadi daftar utama yang dicari. Pemuda yang sukses menjadi pembisnis muda dan menjabat sebagai CEO diperusahaan milik keluarganya. Banyak gadis yang tergila-gila padanya.

Krist memimpin langsung perusahaan pusat. Kemahirannya tidak perlu dipertanyakan lagi.

"Krist?" Seorang pemuda berjas hitam masuk kedalam ruangan Krist tanpa permisi. Sang pemilik ruangan mendengus. Menghentikan kegiatannya.

"Bisakah ketuk pintu dulu?" Tanyanya dengan nada dingin. Off meringis. Sepupunya ini terlampau serius! Heu!

"Ew, sorry!" Krist memutar bola matanya malas. Ia kadang heran kenapa orang yang selalu gagal serius seperti Off bisa menjadi sepupunya?

Off berjalan dengan tergesa, mendudukkan diri di sofa hitam yang ada didalam ruangan Krist. Sementara Krist tengah menuangkan anggur merah kedalam gelas kecilnya.

"Ada apa?" Pasti Off datang dengan maksud tertentu, Krist sudah bisa membacanya.

"Sudah membaca grup keluarga?" Tanya Off dengan menggebu-gebu. Krist menaikkan salah satu alisnya, lantas menyeruput anggur merahnya dengan hati-hati.

"Tidak penting." Ah jawaban itu lagi. Off merasa muak mendengarnya. Tidak banyak yang bisa ia harapkan dari Krist, sosok yang selalu malas berinteraksi dengan oranglain.

"Really? Ini kabar dari saudari kembarmu!" Off menggebu.

"Kay? Apa yang salah darinya?" Krist menumpu dagu dengan tangan kanannya. Memasang pose santai. Ah, rasanya Off ingin memukul wajah angkuh Krist itu! Menyebalkan!

"Kay akan pulang ke Thailand!"

Krist berdecak. "Jadi kau buru-buru kemari hanya ingin memberiku kabar sampah itu, Off? Sungguh manusia tidak berguna." Off menahan jengkel. Mulut Krisat sangat jahat!

"Bukan hanya itu!" Jerit Off tertahan.

"Hm?"

"Kay akan datang bersama kekasihnya!"

Krist mengangguk. "Oh..."

Off rasanya lemas ditempat. Namun detik berikutnya wajah Krist berubah menjadi kaget.

"Wait? Kekasih?!"

.
.
"Kau tidak boleh gugup!" Kay menyenggol lengan kekasihnya yang terlihat gugup. Pemuda yang menjalin kasih selama 2 tahun bersamanya ini. Pemuda yang menjadi teman kuliahnya semasa di California.

Pemuda itu mengulaskan senyum tipis.

"Aku takut, jujur saja!"

"Oh, well. Singto! Keluargaku bukan pembunuh bayaran!" Kay mencoba melemparkan lelucon.

Suasana bandara terlihat ramai. Ini pertama kalinya Kay kembali ke Thailand setelah tiga tahun. Kay hanya ingin mencoba hidup mandiri di California. Membangun usaha sendiri dan memperkenalkan namanya sebagai orang yang tidak bergantung pada keluarga.

"Kuharap begitu." Singto mendesis kecil.

Beberapa jam yang lalu, selama beberapa tahun dirinya menjalin hubungan dengan Kay. Singto baru tahu kenyataan bahwa Kay adalah bagian dari dinasti Sangpotirat. Terkejut? Jelas. Singto merasa rendah diri. Ia hanyalah pemuda biasa saja. Bekerja sebagai Manager disalah satu bank California.

"Wow! P'Off!" Kay berteriak. Melambaikan tangannya kelewat semangat pada pemuda berkulit putih yang memakai kacamata hitam. Sosok itu tersenyum lebar. Berjalan cepat mendekati Singto dan Kay.

"Oh! I miss you!" Off memeluk Kay yang begitu mungil dalam dekapannya. Singto tersenyum kecil. Ia melihat kehangatan keluarga ini. Walau sekilas.

"Yak!" Off memandangnya.

"He's your boyfriend, my baby boo?" Tanya Off penuh selidik. Kay menggandeng tangannya. Seakan memberinya keyakinan.

"Yap! Singto Prachaya Ruangroj!" Dengan bangga Kay memperkenalkan kekasihnya. Off tersenyum tipis.

"Sebenarnya kita harus segera keluar. Kau tahu? Kakakmu itu bisa membunuh kita jika kita terlalu lama."

"Yeah~" Kay berucap malas. Singto mengernyitkan dahinya. Tapi ia tidak memiliki kesempatan bertanya sebab Off dan Kay sudah berjalan keluar dari dalam bandara.

Mereka semua berhenti didekat sebuah mobil hitam yang terparkir tak terlalu jauh dari pintu keluar. Kaca mobil tertutup rapat. Menyembunyikan sosok didalamnya.

Singto merasa was-was. Off mengetuk kaca mobil.

"Hei, bisa bukakan pintu?"

Beberapa detik kemudian kaca mobil turun. Memperlihatkan sosok didalamnya.

Sosok yang memiliki wajah serupa dengan Kay. Hanya bedanya jenis kelamin orang itu laki-laki.

Krist mendengus.

"Lama!" Bentak Krist geram.

"Jadi tidak ada sambutan untuk adikmu ini?" Kay menyindir. Krist mengalihkan perhatiannya dari Off. Matanya terpaku pada Kay dan Singto.

Ah, lebih tepatnya ia hanya terpaku pada Singto.

"Hello!" Kay menyadarkan kakaknya. "Ah! Singto, ini adalah P'Krist. Dia kakak kembarku dan P'Krist ini adalah Singto! Kekasihku!"

Krist tersenyum miring. Singto menelan ludahnya gugup. "Senang bertemu denganmu."

Tbc

Anyway, Ini masih Krist uke ya! Cuma dia dibuat macho dan posessif huhuhu~

YES OR YES? [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang