Oh baby, give me one more chance
(To show you that I love you)
Won't you please let me back in your heart
Oh darlin', I was blind to let you go
[ I want you back - jackson five]"Kenapa kau tidak memberitahukan semua padaku?" Krist memandang tajam gadis yang duduk dihadapannya. Terlihat sekali dia sedang mengendalikan emosinya sendiri. Bagaimana Krist sampai tidak tahu ibunya masuk rumah sakit jiwa?
"Kau ingin melupakan semua yang ada disini kan? Kau bahkan tidak mau mendengar apapun juga." Jawab gadis itu lirih. Merasa sedikit bersalah.
Krist menghela napasnya kecil. "Mild, kau tahu urusan ini sangat penting."
Mild, seseorang yang membantu Krist mengasingkan diri. Keluarga Watson adalah saudara jauhnya, ia meminta pertolongan Keluarga Watson untuk menampung Krist. Mereka mengiyakan bahkan menawarkan Krist memakai nama Watson dibelakang namanya.
Ia seperti menemukan keluarga yang sebenarnya.
Kedua orangtua yang menyayanginya dan seorang adik kecil manis bernama Carol. Bagi Krist hidupnya sudah sempurna di London. Ia membuang jauh-jauh ingatannya di Thailand. Hidup sebagai Krist Watson.
Saat berada di pesawat dua tahun lalu. Krist tiba-tiba turun. Ia merasa bahwa sudah cukup dirinya diatur selama ini, Krist menginginkan kebebasan. Ia tidak ingin terus menjadi Krist yang menjadi boneka keluarganya. Ini saatnya Krist mengejar kebahagiaannya sendiri.
Setelah membujuk Mild, akhirnya gadis itu mengiyakan. Ia akan membantu Krist dengan berbagai cara. Mild hanya ingin sahabatnya bahagia.
Skenario awal adalah Krist dikabarkan kecelakaan di Rusia. Namun saat pesawat yang seharusnya ditumpangi Krist jatuh, ini menjadi lebih mudah. Krist sengaja tidak membawa barang-barangnya karena ia sangat terburu.
Ditambah lagi kenyataan ada seseorang yang dianggap sebagai mayat Krist. Entah ini kesalahan ahli forensik atau apa. Perlahan nama Krist menghilang, Krist sudah dianggap meninggal oleh banyak orang.
Selama dua tahun ini, sebelum ia memutuskan kembali lagi. Bertemu lagi dengan orang-orang itu. Tapi Krist berjanji bahwa ini terakhir kalinya Krist ke Thailand. Ia akan menghilang lagi.
"Krist, banyak hal yang tidak kau tahu. Salah satunya Kay batal menikah dengan Singto." Krist terbelalak. Apa yang Mild katakan benar? Tapi Kay dan Singto masih dekat. Krist ragu untuk mempercayainya.
"Kenapa?"
Mild menghela napasnya kecil. "Kay ingin kau bahagia dengan orang yang kau cintai. Kay tidak ingin menyiksa siapapun, Singto mencintaimu dan Kay merasa bahwa dirinya hanyalah pengganggu diantara kalian berdua." Mild menjelaskan. Sudah saatnya Krist tahu semua kebenarannya. Ia tidak ingin melihat Krist tersiksa, Singto juga tersiksa.
"Tidak mungkin..." Krist masih mencoba menyangkalnya.
"Singto sering datang ke rumahmu, ke kamarmu. Hanya ingin melihat jejak kenanganmu disana. Melihat fotomu lama dan berharap kau akan muncul. Singto memilih tinggal di masa lalunya. Ia selalu ingin memperbaiki keadaan. Dia... mencintaimu. Hanya saja dia terlalu takut dan salah memahami perasaannya sendiri dulu." Krist mengenggam gelas minumnya dengan tangan bergetar. Merasa tidak percaya dengan semua ini. Singto mencintainya? Sejak kapan?
"Kau tidak berbohong?"
"Oh Tuhan, tentu saja tidak!" Mild membantah keras. Ia mengenggam tangan Krist. "Sekarang saatnya kau kejar kebahagiaanmu yang sesungguhnya Krist. Dengan lari seperti ini, semua tidak akan selesai." Mild tersenyum kecil.
.
.
Krist merasa geli juga miris. Melihat sebuah pemakaman yang diatasnya terdapat bunga babybreath yang layu.Makam yang orang-orang pikir itu adalah makamnya. Dimana semua orang menangis di pusara itu, padahal bukan Krist yang terbujur kaku disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES OR YES? [SingtoxKrist]
FanfictionSejak kecil Krist selalu mendapatkan apapun yang ia mau. Apapun itu. Tinggal tunjuk maka ia akan memilikinya. Tidak ada yang sanggup membantah Krist dengan sifat arogansinya yang sudah mendarah daging. Tidak ada satupun yang bisa mematahkan egoismen...