Renata Elleana Subiantoro

203K 8.6K 182
                                    

Renata Elleana Subiantoro.

Namanya merupakan gabungan dari nama ibu mertuaku, Renata Clarasita Soraya dan juga ibu kandungku Maria Elleana Hubert. Putri pertamaku dan Radith memang luar biasa, ia bahkan bisa memukau dan menarik perhatian orang - orang yang ada di sekitarnya hanya dengan melihat wajah cantik nan putih bersihnya. Rambutnya coklat terang, sedikit pirang sepertiku dan matanya.. persis seperti milik Radith.

Aku mengelus pipinya yang lembut. Meskipun tertidur, Renata tampak cantik seperti malaikat. Aku memebetulkan letak tubuh Renata dalam gendonganku sambil terus bersyukur betapa bahagianya aku bisa kembali ke rumah baru kami yang baru saja selesai dibangun 3 hari yang lalu.

Radith yang sedang mengendarai mobil mengelurkan tangannya untuk menyentuh Renata yang langsung kutepis.

"Ish.. iseng aja sih. Itu tangannya kotor mau main pegang aja..", ujarku ketus.

Radith terkekeh mendengar perkataanku. "Abis dia cantik banget sih.. kayaknya kamu cemburu ya punya saingan baru?", canda Radith

Aku mengangkat sebelah alisku menatap Radith. "Aku? cemburu? ain't nobody got time for that.."

Radith terkekeh dan memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah baru kami yang memiliki desain bertema elegan minimalis klasik. Persis seperti yang aku harapkan. Mulutku menganga lebar begitu melihat eksterior rumah baru kami. Kalau aku gak lagi gendong Renata pasti aku udah lompat dan meluk Radith sekarang juga.

"Radith.. rumah kita cantik banget... I love you so much!"

Radith berkacak pinggang dengan kepala mendongak menatap rumah kami. "Siapa dulu arsiteknya.. Radith gitu loh... Tunggu sampe kamu liat interiornya dan juga kamar dan ruang bermain Renata."

Radith membawaku masuk sambil membantuku menaiki anak tangga kecil menuju pintu utama. Ia merogoh kantungnya dan mengeluarkan sebuah kunci dengan gantungan cantik sebagai bandulnya kemudian terdengar bunyi 'cklek' beberapa kali sebelum pintu utama yang besar itu akhirnya terbuka.

WOW. AMAZING.

Kalau bagian depannya aja udah bisa bikin aku ternganga dan jatuh hati setengah mati, kini aku merasakan hal itu kembali hanya saja sepuluh kali lipat dari sebelumnya.

Aku beranjak masuk ke ruangan yang bernuansa serba putih dan berlantai dengan aksen kayu itu. Satu hal yang begitu menarik perhatianku, Radith bahkan meletakakn sebuah grand piano, bukan sekedar baby grand piano, berwarna putih di tengah - tengah antara ruang tamu dan juga ruang keluarga.

"Jadi.. dimana kamar anak kita, sayang?", aku memutar tubuhku menatap Radith yang masih berdiri memandang hasil kerja timnya.

Harus aku akui kalau suamiku ini sangat jenius dan kreatif.

Radith membawaku menaiki tangga pelan - pelan menuju sebuah kamar yang terletak di sudut dengan pintu kayu yang sama dengan kamar yang lain. Hanya saja begitu dibuka, dengan interior yang serba baby pink dan magenta mendekati merah marun. Terdapat sebuah dinding dengan wallpaper selebar dinding itu bergambar istana yang sangat besar, membuatku sedikit takjub.

"Beautiful castle for beautiful princess..", ujar Radith sambil membungkukkan tubuhnya seperti pengawal istana.

Aku tertawa melihat tingkah Radith kemudian menaruh Renata ke dalam keranjang bayinya yang juga terbuat dari kayu dengan desain yang klasik.

"Nih, aku juga udah masang walkie talkie dipinggir keranjang Renata, biar kayak di film Insidious 2 itu loh.."

Aku tersenyum menahan tawa sambil mengangguk - angguk.

Arianda MargarethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang