Renata in Action

177K 7.7K 187
                                    

5 tahun kemudian...

Aku membenarkan topi sekolah Renata yang tampak miring. Kepangan rambutnya pun tampak rapi sempurna. Aku tersenyum begitu kulihat Raikan, putra Adis dan Ken yang hari ini ikut mobilku dan Radith untuk pergi ke sekolah Raikan dan Renata. Mereka memang sengaja di sekolahkan di tempat yang sama.

Biar kukatakan, sepertinya Raikan dan Renata cukup dekat. Aku tau Renata sangat menyukai Raikan.

"Raikan is so handsome, mommy. Like Ken and prince charming in my fairytale book!"

Ujar Renata kala itu sambil menggambit lengan Raikan. Dan lihat bagaimana sekarang Renata menggenggam lengan Raikan tanpa sedikitpun ingin melepasnya. Ia bahkan langsung meraih lengan Raikan kembali setelah mengecup punggung tanganku dan Radith. Untungnya kulihat Raikan tampak santai dan tidak keberatan dengan kelakuan centil Renata.

Kalian pasti tau kan darimana Renata mendapatkan sifatnya itu?

"Re, nanti gak boleh jajan eskrim di kantin ya.. mommy udah bawain bekel.", ujarku sambil memegang kedua pundak Renata kemudian mencium ujung hidung mancungnya.

"Yes, mommy..", ujar Renata kalem.

Kini giliran Radith yang berjongkok di depan Renata. "Habhububap?", ujar Radith yang membuat perutku bergejolak ingin tertawa seketika.

"Jangan di sini Radith.. kamu gak mau anak kita dibilang makhluk alien sama teman - temannya kan?"

Radith mengacuhkanku sambil masih menunggu jawaban Rena.

"Daddy.. I don't know what are you talking about.. Daddy aneh!", ujar Renata sambil menjauhi Radith dan mendekatkan tubuhnya pada Raikan.

"Jadi sekarang kamu lebih milih Rai daripada daddy, Renata? Daddy sedih sekali..", ujar Radith dengan dramatisnya sambil menghapus airmata kasat matanya dengan dasi biru tua metaliknya.

"Radith.."

Aku berjongkok di samping Radith menatap Rai yang sejak tadi diam melihat rama keluarga kami.

"Rai, mama sama papa kamu baru pulang lusa. Kamu gakpapa kan tinggal di rumah Renata, sayang?", ujarku sambil mengelus kepala Rai yang terbalut topi sekolah sama seperti Rena.

Raikan mengangguk. "Gakpapa asal mommy Renata punya toples kosong dan kaca pembesar..", ujar Raikan datar.

Aku menatap Raikan bingung. "Untuk apa, Rai?"

"Aku mau melakukan penelitian tentang serangga."

Aku bisa mendengar suara Radith sedang menahan tawa yang langsung disambut dengan tatapan galak Renata.

"Daddy! Gak ada yang lucu! Mommy bilang gak sopan ngetawain orang lain!", seru Renata galak ke arah Radith.

"What, Baby? Daddy kira itu lucu..", ujar Radith sambil mengelus pipi Renata yang disambut tepisan tangan Renata.

"Not funny. Daddy harus minta maaf sama Rai."

"Okay fine... I'm sorry Raikan.", Ujar Radith sambil melakukan high five dengan Raikan.

"Nope, it's okay, papa Radith.", ujar Raikan cool yang langsung membuat Rena terpesona setengah mati. Hanya dengan melihat cara Rena menatapnya saja aku sudah tau.

"Nah yasudah sekarang kalian masuk, sebentar lagi bell. Mommy sama daddy pergi dulu ya sayang.."

Setelah aku memberikan kecupan pada Raikan dan Renata mereka pun berbalik dan berlari sambil masih bergandengan tangan ke arah gedung sekolah yang sudah sangat ramai.

Arianda MargarethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang