'Author

348 48 14
                                    

"Haha, tidur yang nyenyak ya Yabu Kota" kata seseorang yang tiba tiba saja muncul dari hadapan Yabu

Yabu jatuh pingsan. Darah berceceran dimana mana. Mobil yang dikendarainya sudah hancur tanpa menyisakan sesuatu.

"Ck, sok pahlawan" kata laki laki tersebut.

"Hika gimana? Mana bayaranku?" tanya seorang laki laki yang tiba tiba berada dibelakangnya. Dia lah yang menabrak Yabu dengan sengaja.

"Oh iya. Good job. Ntar gua transfer. Tenang aja" kata Hikaru sambil menepuk nepuk pundak laki laki itu.

"Ini nih mantanmu? Haha-"

"Shut up! Pergi lo dari hadapan gua" marah Hikaru sambil mengusir laki laki itu.

Laki laki yang tadinya menabrak Yabu pun langsung pergi dari Hikaru.

Hikaru berjongkok dihadapan Yabu. Hikaru mengarahkan telapak tangannya menuju pipi Yabu yang terlapisi oleh darah.

"Janji adalah janji, Yabu" kata Hikaru lalu ia mengeluarkan sesuatu dari ponselnya. Ia mengambil ponselnya lalu mengubungi seseorang.

"Ambulance? Ada korban kecelakaan. Saya akan mengirimkan lokasinya sekarang" kata Hikaru lalu ia langsung mematikan sambungan ponselnya dan ia langsung mengirimkan posisi dimana sekarang ia berada.

Hikaru memasukkan ponselnya lalu melihat Yabu yang tak sadarkan diri.

"Gua masih suka sama lo. Tapi gua tau, gua ga bisa milikin lo lagi. Tenang aja, semuanya bakalan gua yang beresin. Soal Chinen, aku akan mengembalikannya ke lo. Aku hanya cemburu Yab, lo sekarang udah terlalu memberikan perhatian lo ke dia. Ah tapi itulah yang dilakukan seorang Ayah kan?"

Hikaru bangkit dari posisinya, ia berjalan menuju pinggir jalan. Ia melihat kekanan dan kekiri untuk melihat Ambulance nya.

"Lama banget dah" gumamnya sedikit kesal.

--

Disisi lain, Yamada masih belum sadar juga. Sedangkan Inoo barusan saja sadar.

"Bagaimana keadaan anda?" tanya seorang suster yang barusan saja datang

"Saya baik baik saja. Tapi siapa yang mengantarkan saya dan dia kesini?" tanya Inoo ke suster tersebut.

"Dia mengaku sebagai suami anda"

"Dia dimana sekarang?"

"Katanya dia ingin kesuatu tempat"

"O-oh baiklah"

"Baiklah bu. Saya permisi dulu" kata suster itu lalu meninggalkan Inoo dan Yamada

"Kamu mau jemput Chinen kan? Yab, kamu baik baik saja? Feeling aku ga enak" gumam Inoo sambil menekukkan kedua kakinya.

"Ta-Tan? Yama dimana?"

Yamada barusan saja tersadar dan itu langsung membuat Inoo leganya bukan main.

"Yamada? Kamu baik baik saja kan?" tanya Inoo langsung

"Iya kok Tan. Yama baik baik saja, tapi ini kita lagi dimana?"

"Baguslah. Kita lagi dirumah sakit"

"Rumah sakit? Om Yabu yang mengantarkan kita kesini ya?"

"Iya Yam"

"Oh gitu" kata Yamada sambil angguk angguk mengerti.

--

Sedangkan Chinen

"Om Yuto jahat! Pulangin Chinen!" jerit Chinen kearah Yuto

"Kalo Om ga mau gimana?"

"Tante Keito. Bantuin Chinen dong" keluh Chinen

"Paan sih? Ini nih yang ga gua suka dari anak kecil. Rewel rewel ga jelas" kata Keito kesal

"Mama....Papa...." lirih Chinen sedih

"Ha? Mama? Papa? Pft-hahahahaha, mereka ga mungkin jemput kamu Chinen" kata Yuto sambil berjongkok didepan Chinen.

"Pasti! Mama sama Papa pasti bakalan jemput Chinen!"

"Kalo engga gimana? Mama nya Chinen untuk Om ya?"

"Nga! Mama itu harus sama Papa! Bukan sama Om Yuto!" kesal Chinen lagi

"Ck, diem dong. Ntar suara lu habis" kesal Keito

"Kalian jahat!"

"Yah biarin aja" jawab Yuto

"Yama...." lirih Chinen lagi

Sekarang nama Yamada yang dipanggilnya.

"Ha? Yama? Yamada maksudmu? Oh iya Ket"

"Paan?"

"Tadi gua hampir ketahuan sama si Yamada tau ga" kata Yuto sambil berdiri disamping Keito

"Gimana ketahuannya? Dia kan bocah"

"Iya. Ntah darimana gitu. Yamada tiba tiba bilang kalo gua tuh tau dimana Chinen"

"Trus?"

"Yah gua langsung cabutlah"

"Oh. Betewe Hikaru lama banget dah. Si Yabu dah death belum ya?"

"Tau nih lama"

"Death? Itu artinya mati kan? Yabu? Itu kan nama Papa Chinen! Maksud Om Yuto dan Tante Keito apaan?!" tanya Chinen tak bisa menahan emosi

"Ih! Diem napa sih" kesal Keito

"Kamu diem aja Chinen!"

"Papa masih hidup! Papa ga mati!"

"Tau deh serah kamunya" kata Yuto lalu dia berjalan menuju pintu dan diikuti oleh Keito.

"Kamu disini ya. Bye" kata Yuto lalu mengunci pintu itu.

"Bukain! Om Yuto bukain!" jerit Chinen sambil memukul mukul pintu

"Diem kamu! Kalau kamu ga diem, Papa kamu dalam bahaya!" ancam Yuto dan itu membuat Chinen langsung diam.

--

Sedangkan Yabu dan Hikaru. Ambulance sedaritadi sudah datang. Hikaru tak ikut didalam ambulance itu, dia mengatakan bahwa ia akan kesuatu tempat. Dan membiarkan Yabu tinggal dirumah sakit untuk sementara. Dan tentu saja Hikaru memilih rumah sakit yang tadinya diinap oleh Inoo dan Yamada. Bagaimana Hikaru bisa tau? Sedaritadi Hikaru mengikuti mereka.

Hikaru mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Halo Yut. Kita batalin semua. Jalur yang kita lakukan ini udah salah besar" kata Hikaru lalu ia langsung mematikan sambungan ponsel dan masuk kedalam mobil.









TBC









Van tau kalo ini tuh chap yang paling weird jadi maapin Van ya :')

Van janji minggu depan ga bakalan weird lagi :')

Ini emang jalurnya yang begini :') biar diminggu depan jalurnya jadi normal lagi :')

Van kan masih pemula ye kan, jadinya Van ga..... Yah you guys pasti ngertilah :')

Maapin van :')

Next?
Vote + comment 💙

You are My Husband! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang