18 'Yabu

583 50 26
                                    

"Papa...Papa..Pa...Ih! Bangun dongg"

Aku membuka mataku dan melihat kearah sumber suara. Ah~ rupanya itu Chinen.

"Enghh~ ada apa sayang?" tanyaku

"Papa ga tau ini hari apa?" tanya Chinen mengode lagi

"Hari...ck, apa ya" gumamku diakhir kalimat, tapi sepertinya Chinen mendengarkanku

"Hiks...MAMAAA..HUAAAA...CHINEN BENCI PAPA!" marah Chinen sambil pergi dari kamarku dan membiarkan pintunya terbuka lebar.

"Aduh...birthdaynya! Bego bego" kesalku sambil memukul jidatku kesal.

Aku turun dari kasurku dan masuk kedalam kamar mandi. Membilas wajahku lalu berjalan ke lantai 1.

"Maa...Chinen benci Papa!" kesal Chinen lagi ke arah Inoo ketika melihatku yang turun dengan muka tak bersalah.

"Hm?"

Inoo mendadak mendekat kearahku lalu menatapku lembut.

"Kau melupakannya lagi hm?" tanya Inoo lagi

Aku hanya menggaruk kepalaku yang tak gatal.

"Tak cukup tahun lalu? Tahun ini pun juga?"

Ya, ini sudah hampir setahun yang lalu dan aku masih lupa ulang tahunnya. Ah sial sial.

"Maafkan aku sayang" kataku meminta maaf sungguh.

"Jangan sama aku. Sama anakmu sana" pinta Inoo dan aku langsung mengiyakannya.

Aku mendekat kearah Chinen yang sedang menjauh dariku. Sial. Hatiku ini benar benar remuk sudah.

"Chii, maafin Papa dong" kataku sambil meminta maaf sungguh ke Chinen.

Chinen menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya. Mengembungkan pipinya dan jelas itu sangat sangat manis.

"Tapi Papa harus memberikan Chinen hadiah ya? Apapun yang Chinen mau!" kata Chinen

"Baiklah. Apapun itu" kataku sambil tersenyum kecil kearah Chinen.

"Adik"

"Adik? Chinen mau adik aja?"

"Iya" jawabnya singkat

"Baiklah. Akan Papa usahakan ya?"

"Harus ya Pa. Harusss" katanya sambil memonyongkan bibirnya. Ah~ ini sifat dari ibunya. Aku menyukainya.

-- author --

"Chinenn...Happy Birthday ya. Wish you all the best. Makin sayang sama Yama. Makin sayang sama Om dan Tante. Dan orang tua Yama" kata Yamada cepat ketika dia barusan saja sampai didepan pintu rumah Chinen.

Yamada memberikan satu kotak yang lumayan besar dan dibungkus oleh kertas kado warna warni.

"Terimakasih Yama. Tapi ini apa?" tanya Chinen bingung sambil menggoncang gomcangkan kotak itu.

"Ada dehh" jawab Yamada

"Aduh, Chii kok malah ngajak ngobrol mereka di depan pintu. Suruh masuk dong" pinta Inoo ke Chinen yang masih asik ngobrol dengan Yamada.

"Eh iya Ma" jawab Chinen sambil menyuruh agar Yamada dan kedua orang tuanya itu masuk.

"Happy birthday ya Chinen. Semoga makin cantil dan pinter ya. Eh juga makin sayang sama Mama dan Papa Chii ya" kata Daiki sambil mengelus kepala Chinen pelan

"Birthday ya Chii" kata Yuya singkat

"Makasih Tante dan Om" jawab Chinen sambil senyum kearah mereka.

"Ting...Tong..."

"Mama saja yang buka" kata Inoo sambil pergi kearah pintu rumah.

"Eh Keito dan Yuto. Yuk masuk" kata Inoo

"Terimakasih telah mengundang kami" jawab Keito ke arah Inoo

"Ya tidak apa apa. Lagian ini permintaan Chinen kok" jawab Inoo sambil menyuruh agar mereka masuk.

"TANTE KEITOOOO" panggil Chinen histeris ketika melihat Keito datang

"Eh Chinen? Wuaa. Kamu sekarang sudah makin cantik saja ya. Happy birthday sayang" kata Keito sambil memeluk Chinen kecil.

"Yama juga engen eyuk" kata Yamada manja ke Keito

"Aduh aduh. Sudah kelas 4 minta dipeluk. Hahaha. Sini sini" kata Keito sambil memeluk mereka berdua berbarengan.

"Happy Birthday ya Chinen" kata Yuto dan itu membuat pelukan mereka lepas seketika.

"Terimakasih Om Yuto" jawab Chinsn sambil senyum manis ke Yuto.

"Ini hadiah buat Chii" kata Keito sambil memberikan kotak yang terbungkus rapi oleh kertas warna warni.

"Terimakasih Tante Keito"

"Kita sudah lengkap kan?" tanya Yabu ke semuanya.

"Lah? Hika?" tanya Yuya ke Yabu.

"Hika? Oh dia lagi ada perjalanan bisnis, jadi dia ga bisa ikut" jawab Yabu seadanya.

"Ou"

"Yaudah. Kita mulai ya" kata Yabu dan langsung dijawab anggukan cepat oleh Chinen.

Chinen berjalan kearah meja yang sudah dikhusukan untuk meletakkan kue Chinen. Chinen beridiri didepan kue itu.

"Happy Birthday Chinen. Happy birthday Chinen, happy birthday happy birthday happy birthday Chinen" nyanyi mereka semua sembari menepuk kedua telapak tangan mereka.

Dan lilin pun ditiup oleh Chinen.

"Yey, Chinen sudah 7 tahun" jawabnya senang

"Kamu sudah semakin besar ya sayang" kata Inoo sambil mencium anaknya itu.

"Hehehe, geli Ma"

"Chinen" panggil Yamada

"Ya?"

"Chinen, nanti kalau sudah dewasa. Kita menikah bareng ya?" tanya Yamada dan itu langsung membuat kedua orang tua itu kagetnya bukan main dan lucu.

"Boleh kok" jawab Chinen seadanya.

"Yuya, bentar lagi kalau anakmu macam macam ke anakku, habis kau" ancam Yabu ke Yuya dengan tatapan tajam.

"Siapa suruh anak kau dapat memikat hati anakku?" pertegas Yuya lagi dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"Hey hey hey, sudahlah. Mereka masih kecil kok" kata Inoo berusaha melerai mereka.

"Tau nih. Habisnya kamu juga salah Yuy. Kamu tiap hari main gombal didepan ananknya. Yah gimana ga mau ketularan sih?" kesal Daiki

"Yah tapi gitu gitu kamunya suka kan" goda Yuya dengan menocel sedikit dagu Daiki.

"Diem ih!"

"Kalian udah punya momongan?" tanya Inoo ke Keito dan Yuto yang asik melihat kearah Yamada dan Chinen.

"Belum kak" jawab Keito seadanya.

"Iya nih. Habisnya tiap malam kalo mau buat, pasti Keito ga sangg-"

"Diem Yut!" malu Keito sambil menutup mulut Yuto.

"Kenyataanya begitu sayang"

"Dah diem!" kesal Keito sambil malu menghadap kearah Inoo

"Hahaha. Semoga kalian cepet cepet yaa" kata Inoo

"Iya kak. Makasih ya Kak" jawab Keito














Next Chap adalah epilog :)))

You are My Husband! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang