Nih chap baperin :')
Jadi Van mohon, hayalinnya tuh harus banget ya :) biar dapet dan biar makin nyadar, kalo dia tuh udah disayang sama yang lain :')
Paan sih Van :)
Happy Reading 💙
----------------------------------------------Aku mengucapkan terimakasih banyak ke Pak Agus karena telah mengantarkan kami hingga didepan rumah. Sebenarnya aku dan Chinen bisa saja naik kendaraan umum, tapi mendadak Yabu memaksa. Mengingat itu aku tersenyum kecil lalu mencari kunci rumah....oh iya, kunci rumah kuletakkan dikeranjang makanan. Dan keranjang makanan ada dikantor Yabu. Aku melupakannya! Hebat Inoo Kei. Kau sangat hebat.
"Ma, Mama lupa ambil kunci ya?" tanya Chinen tiba tiba
"Hehe, iya sayang. Ketinggalan dikeranjang makanan" jawabku seadanya
"Di tas Chinen kan ada Ma" kata Chinen dan aku barusan saja ingat, aku pernah meletakkan kunci cadangan di tas Chinen untuk berjaga jaga.
"Oh iya, untung Chinen ingetin Mama" kataku memuji.
Chinen tersenyum lalu memberikanku tasnya. Aku langsung mencari kunci cadangan ditas Chinen. Ketemu! Aku sangat beruntung.
Setelah membuka pintu dengan kunci cadangan Chinen. Aku langsung memasukkan kuncinya kembali ke tas Chinen.Chinen langsung berlari keruang keluarga dan mencari cari remot TV yang ntah dimana diletakkan Yabu tadi pagi.
"Chinen mandi dulu ya? Nonton spongbobnya setelah selesai mandi, ok?" kataku dan dia langsung menghentikan kegiatan mencari remot TV.
"Yah Maa, udah jam segini nih" keluh Chinen
"Chinen anak Mama yang baik kan?"
Mendengar kata kata itu Chinen langsung memonyongkan(?) bibirnya kedepanku. Aku hanya bisa tertawa kecil.
"Sana mandi. Nanti nonton spongbobnya. Lagian ini masih jam 4.48 kok sayang. Masih ada 12 menit lagi untuk mandi" kataku
"Um, baiklah. Chinen akan jadi anak yang penurut dan mandiri. Agar Chinen bisa cepet cepet punya adik" kata Chinen dan langsung berlarian menuju kamarnya yang dilantai 2.
Mendengar kata kata itu membuatku senyum senyum sendiri."Drrt-Drrtt" getaran telepon terdengar. Aku langsung meronggoh kantung celanaku dan melihat siapa yang menghubungiku. Itu Yabu. Apa yang akan dia bicarakan?
"Halo?" sapaku dulu
"Kau terlalu bodoh sayang. Kau meninggalkan keranjang makanan dan kunci rumah ada disini" kata yang diseberang sana. A-ada kata kata 'sayang'? Wajahku memanas sekarang dan tentu saja sudah merah.
"Ma-maafkan aku. Aku melupakan itu"
"Haa~ sudahlah, jadi apakah kau bisa masuk kerumah?" tanyanya diseberang sana
"Bisa-"
"Kau memanjat rumah kita?!" tanyanya lebay, aku belum menyelesaikan ucapanku Yabu Kota.
"Bukan Yab. Aku pernah meletakkan kunci cadangan ditas Chinen. Jadi aku menggunakan kunci cadangan itu" kataku menjelaskan.
"Oh, kalau begitu syukurlah" ucapnya lega disana. Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengar itu. Aku menuju kedapur dengan posisi tangan kanan masih memegang ponselku yang tertempel ditelinga kananku.
"Sayang, malam ini kita ajak Papa makan dirumah ya? Kita-bukan maksudnya aku, aku akan mengatakan ke Papa kalau aku sudah menyayangi kalian dan kita akan mengulangnya dari awal" katanya diseberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Husband! [✔️]
Fanfiction'3 "Kita sudah menikah dan memiliki anak. Apakah kau tak akan pernah menganggap aku sebagai istri mu?!" "Just shut up your mouth! Kita menikah hanya karena surat wasiat itu!" "Dan anak kita?!" "Itu anak mu dan dia bukan anakku. Aku tak pernah mencin...