Kesalahan Keenam Belas

6.4K 551 111
                                    

Harusnya aku kerja....
Kerja....
*masih buka wattpad*

*****
Tuan Khongthanin berjalan ke arah resepsionis bersama pengacaranya.

"Saya punya janji dengan Tuan Jaturapoom" ujarnya. Sekretaris tersebut memeriksa jadwal pertemuan dan mempersilahkan Tuan Khongthanin masuk ke ruang rapat.

"Apa kamu yakin soal ini?" tanya pengacaranya.

"Kita sudah berada di ujung tanduk. Ini jalan satu-satunya" ujar Tuan Khongthanin.

"Kamu masih bisa mengambil tindakan lain. Membiarkan Kit, Beam dan Ploy mengambil tanggung jawabnya"

Tuan Khongthanin berdecak "Aku tidak tahu kenapa aku bahkan menyewamu" ujarnya. Pengacaranya cemberut.

"Aku hanya mencoba memberikan ide yang terbaik"

Tuan Khongthanin berdecak

"Apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan izin praktek mereka dicabut"

Pengacaranya berdecak

"Kamu terlalu lembek"

Tuan Khongthanin hendak protes tapi Tuan Jaturapoom masuk dan tersenyum padanya.

"Maaf membuatmu menunggu" ujar Tuan Jaturapoom sambil menyalami kedua tamunya.

"Ingin minum apa?" tanyanya ramah.

"Tidak perlu. Saya tidak punya banyak waktu" ujar Tuan Khongthanin.

Tuan Jaturapoom duduk di seberang Tuan Khongthanin "Saya sudah melihat beritanya. Anda pasti sangat 'sibuk' sekarang"

Tuan Khongthanin bisa mendengar nada mengejek dari suara Tuan Jaturapoom. Dia sangat membenci pria didepannya. Pria yang melakukan apapun demi uang. Gezz...diantara semua pria di dunia ini. Kenapa Beam harus memilih pria dari keluarga Jaturapoom.

"Jadi. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Tuan Jaturapoom. Tuan Khongthanin melirik asisten pribadi tuan Jaturapoom.

"ow jangan khawatir. Dia tidak akan bercerita soal apapun yang dia dengar kepada siapapun" ujar Tuan Jaturapoom mencoba meyakinkannya.

Tuan Khongthanin ragu sejenak tapi saat ini dia tidak ingin membuang waktu. Jadi tanpa membuang waktu dia mengeluarkan sebuah flashdisk dan hasil utrasound beam. Tuan Jaturapoom menatap barang yang disodorkan Tuan Khongthanin. Dia menatap bingung.

"Anda mungkin sudah mendengar masalah yang kami alami" ujar Tuan Khongthanin. Tuan Jaturapoom menaikkan sebelah alisnya. Dia terlihat tidak tertarik.

"Maaf. Saya terlalu sibuk jadi tidak terlalu mengikuti perkembangan berita terutama yang tidak ada kaitannya dengan saya"

Tuan Khongthanin berdecak dalam hati. Dia sangat yakin kalau Tuan Jaturapoom adalah orang yang melaporkan dokumen ini ke media untuk menekan Forth.

"Aw sepertinya berita rumah sakit saya tidak begitu istimewa. Jadi saya tidak perlu khawatir" ujar Tuan Khongthanin santai "tapi karena sepertinya kita akan menjadi besan saya harus menceritakan semua hal secara jujur agar tidak ada salah paham diantara kita berdua" tambahnya.

Tuan Jaturapoom menatap Tuan Khongthanin heran.

"Besan?" tanyanya bingung

"Beam Baramee sudah saya anggap seperti anak saya sendiri" Tuan Khongthanin mencoba menjelaskan posisinya

Tuan Jaturapoom mendesis "besan. Lucu sekali. Itu tidak akan pernah terjadi. Tidak selama saya masih hidup" ujarnya sambil tertawa kecil.

Tuan Khongthanin ingin meninju wajah sombong pria didepannya tapi dia menahan diri.

The UnwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang