Extra: Zombie

8K 511 39
                                    

Beberapa menit lalu kami hanya duduk sambil menonton televisi setelah mengantarkan Tae tidur. Tapi semua berubah dengan cepat.

"Damn Forth!" protesku ketika tangan hangatnya sudah menyusup ke balik kaosku dan bermain dengan tubuhku. Sementara bibirnya menempel di leherku dan meninggalkan bekas disana sini.

"tidak bisakah ahhh....kita pindah ke kamar?" ujarku

Forth melepaskan leherku dan berdecak. Dia menggantungkan bibirnya di depan bibirku. Matanya terlihat menatap mataku tajam. Begitu seksi. Sementara tangannya terus menyusuri tubuhku.

"Kamu ingin aku menunggu. Menurutmu berapa lama aku menunggumu selama ini!!" desisnya.

"tapi bagaimana jika-" aku belum menyelesaikan kalimatku ketika bibir Forth menyentuh bibirku. Baiklah. Persetan dengan tempat tidur. Aku membalas ciumannya dan menarik lehernya mendekat. Forth memperdalam ciuman kami dan menyelipkan lidahnya. Aku merasakan tangannya bergerak turun. Dan ketika jemarinya hendak masuk ke balik celanaku, dia terdiam. Aku menatapnya bingung. Forth melepaskan ciuman kami dan memalingkan wajahnya. Aku mengikuti arah tatapannya.

"Ta-tae!!" aku mendorong Forth dan menatap Tae yang berdiri di ruang tengah sambil mengucek matanya.

"Ke-kenapa terbangun?" tanyaku heran. Tae berjalan ke arahku dan memelukku.

"Mimpi buruk" jawabnya. Aku memeluknya erat dan mengusap kepalanya. Forth menatap kami berdua dalam diam.

"Benarkah? Tentang apa?" tanyaku sambil mengayunkan tubuhnya. Berharap dia kembali tidur. Jika tidak, kami akan terjaga semalaman.

"Tentang Pho dan Pa. Tae melihat Pa mencoba memakan Pho" jawabnya.

Aku mencoba menahan tawa sementara Forth terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aw....it's oke darling. Pa loves Pho" aku mencoba menenangkannya

"Dan tidak boleh ada lagi game Plant vs zombie, zombie tsunami dan sejenisnya" tegasku. Tae terkejut dan memandangku "Tapi...." protesnya. Aku menatapnya tajam. Jika aku berkata tidak maka tidak ada toleransi. Tae cemberut dan melepaskan diri dariku. Dia bergerak ke Forth.

"Pa~" rengeknya pada Forth.

Forth memeluk Tae yang pura-pura menangis.

"Dengarkan Phomu na~ Pho menakutkan jika dia marah" bisik Forth tapi tidak cukup pelan karena Beam bisa mendengarnya. Beam berdecak. Tae mendesah. Jika Pa-nya tidak bisa menyelamatkannya dari Pho-nya maka tidak akan ada lagi yang bisa.

-------- Fin Selesai End 끝 shiagari -------

Here, an extra for you *evil laugh*
I will read all of your comments tonight. Thank you so much really.

The UnwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang