"woy, lo ngapa dibawah meja gue anjir!" pekikmu tapi tertahan saat Yoyo meremas tanganmu, ia juga menempelkan jarinya dimulut agar kamu diam.
Kamu mendelik kearahnya dan menoleh juga kedepan kelas, sepertinya tak ada apa-apa. Jadi kenapa pria bodoh itu bersembunyi dibawah kolong meja milikmu yang memang terletak disudut paling belakang kelas.
Yoyo keluar dari persembunyian nya dan duduk disampingmu. Ia mengacak rambut nya sekilas. Ia bahkan dengan santainya meletakkan kepalanya dimeja dan memejamkan matanya.
Kamu menatapnya dengan sebelah alis terangkat, kamu tau dia tapi hanya tau dan tak kenal, jadi wajar saja kalau kamu risih ada didekatnya.
"udah, gak usah mengagumi ketampanan gue" ucap Yoyo dengan mata terpejam.
Kamu mendengus, selain gila sepertinya pria ini juga kelebihan hormon narsis.
"lo ngapain disini! Ini bukan kelas lo" ketusmu, kamu bahkan menjauhkan kursimu.
Yoyo membuka matanya dan terkekeh melihatmu "galak banget sih" katanya pelan.
Kamu menyerngit, kamu menatap nya tajam tapi dia malah menatapmu dengan lembut.
"yaudah gue pergi, kayaknya lo masih lupa sama gue" Yoyo berdiri dari duduknya dan mengacak rambutmu sekilas.
***
Lupa? Apa maksud Yoyo dengan lupa sih? Kamu tak paham. Memang benar kalo kamu anak baru disekolah ini dan masih belum mendapatkan teman dekat. Dan Yoyo? Kamu hanya tau namanya karena memang ia termasuk murid yang berprestasi disekolah. Hanya itu, thats it.
Sudahlah kamu juga malas memikirkan perkataan Yoyo tadi. Jadilah kamu pulang dan duduk dihalte untuk menunggu bus.
Kamu sibuk dengan ponselmu hingga tak sadar ada yang menatapmu sedari tadi.
"fokus bener" ucap Yoyo membuatmu terkejut, hampir saja ponselmu jatuh kalau Yoyo tak menahan tanganmu.
"lo tuh ngagetin tau gak" bentakmu kesal.
Yoyo terkekeh "lo tuh gak berubah yah, tetap aja galak"
Kamu menatap Yoyo kesal " lo tuh kayak kenal gue aja sih, sok tau banget"
Yoyo memiringkan duduknya menghadapmu, dan kamu otomatis bergerak mundur.
"lo tuh y/n, temen kecil gue. Masa lo lupa sih, dulu kita sering ngambil kecebong di got"
Kamu diam dan memandangi wajah Yoyo dengan pasti, pantas saja wajahnya terasa tidak asing, ternyata dia temen kecil mu, sekaligus tetanggamu dulu.
"sorry gue..."
"udah gak papa" kata Yoyo sambil menepuk-nepuk pundakmu "gue tau kalo lo emang pelupa dari dulu" kekehnya ringan.
Kamu mendengus "terus tadi kenapa lo sembunyi dikolong meja gue?"
Yoyo tampak berfikir "gapapa sih pingin aja"
"lo ngintip?!" kamu hampir menjambaknya tapi tangannya lebih dulu menahanmu.
"enggak, gue tuh cuma mau ngingetin lo sama masa kecil kita, dulu kan kita sering sembunyi bareng disekolah karena takut disuntik"
Kembali ke masa lalu memang indah sepertinya.
"udah, kita pulang yuk. Biar gue anterin lo" Yoyo menggenggam tanganmu dan mengajakmu naik ke bus yang baru saja tiba.
Sepanjang perjalanan kalian diam dan tak banyak bicara, mungkin masih canggung satu sama lain.
Didepan komplek perumahanmu, tiba-tiba saja kamu menghentikan langkahmu membuat Yoyo ikut berhenti.
"lo ingat gak, sama janji kita waktu kecil" katamu sambil menatap Yoyo, pria itu menatapmu bingung.
"waktu gue pindah, kita pernah janji" ucapmu mengingatkannya. Tapi sepertinya pria itu tak ingat.
Kamu mendengus "lo yang janji padahal! Lo janji kalo pas gede kita ketemu lagi, lo akan jagain gue dan jadi pacar gue" pekikmu tapi kamu mendelik, kamu menatap Yoyo malu.
Yoyo tertawa, kamu berlari karena malu terhadapnya. "IYA GUE INGET, MULAI SEKARANG KITA PACARAN YAH" pekik Yoyo karena kamu sudah menjauh.
Fin
Tijel kayak idup gue udah :')
KAMU SEDANG MEMBACA
KPOP IMAGINE
FanfictionDisini kamu bisa menjadi peran utama seperti yang kamu inginkan