Kim Donghyuk

1.3K 119 9
                                        













--------------

"lagi?" kamu duduk disamping Dongi dan menatapnya dengan serius.

Dongi hanya diam tanpa ada niatan untuk menjawab. Tangannya sibuk menyentuh luka yang ada dimuka nya.

Kamu menghela nafas, menyentuh dagunya, berusaha menghadapkan wajahnya padamu.

"berhenti jadi kayak gini Dongi." ucapmu pelan.

Ia menepis tanganmu dan memalingkan muka. Ia berdiri dan akan pergi tapi kamu menahan tangannya.

"cukup hancurin diri kamu kayak gini!" kamu menaikkan nada suara dan ikut berdiri dihadapannya, masih dengan menggenggam tangannya.

"gue rasa, ini bukan urusan lo"

Mata mu memerah, menahan tangis sedari tadi. Suaramu pun sudah ikut bergetar.

"ini urusan aku! Kamu saudara aku!  Aku gak mau kamu luka kayak gini" kamu menumpahkan tangismu dihadapannya. Memukul dadamu sendiri yang terasa sangat sesak.

Dongi memalingkan wajahnya, ia enggan sekali mendengar tangisan yang justru membuatnya terasa sakit.

"maafin aku" ucapmu pelan.

"maaf karena semuanya, ini salah aku."

Dongi menatapmu datar "pertama, kita bukan saudara. Kedua, lo gak perlu ngerasa bersalah karena ini bukan karena lo. Jangan ngerasa lo berarti, karena lo sama sekali gak berarti bagi gue" Dongi meninggalkanmu sendiri yang masih diam membeku dengan air mata yang terus mengalir.





Kim Donghyuk







Acara pertemuan keluarga. Yah adalah hal paling kamu hindari. Tapi mau bagaimana lagi, kalau bukan karena desakan dan ancaman Papa mu, mungkin kamu hanya akan mengurung diri dikamar.


Kamu duduk diam, menunduk tanpa ada niatan untuk menimbrung ucapan Papa mu dan Mama Dongi. Yah kedua orang tua kalian akan menikah sedangkan dulunya kalian merupakan sepasang kekasih. Klasik memang, tapi begitulah adanya.

"ada apa dengan muka mu, Dongi?" tanya Papa mu pada Dongi yang baru saja bergabung.

Dongi hanya diam dengan wajah datarnya, ia sama sekali tidak berminat untuk menjawab. Jadi Papa mu hanya bisa tertawa canggung.


Kamu meremas kedua tanganmu dibawah meja. Suasana menjadi canggung, kalian diam sibuk dengan fikiran masing-masing.

"jadi.. Papa fikir, kami akan segera menikah---"

Dongi menarik kursinya hingga berderit, ia berdiri dan meninggalkan tempat, tanpa ada niatan untuk berbalik.

"Donghyuk!" Pekik Mama nya, tapi pria itu sama sekali tak menoleh.

"biar aku yang kejar" kamu berdiri dan melangkah cepat, mencoba mengejar Dongi.

Kamu dapat mengejarnya, dan kamu berhasil menahan tangan Dongi. Pria itu menatapmu dengan tatapan paling datar.

"lepas!"

Kamu berlutut dihadapan Dongi, sontak saja membuat pria itu terkejut namun dengan cepat ia mengubah ekspresi wajahnya dan kembali datar.

"maafin aku, demi apapun aku gak mau liat kamu kayak gini Dongi. Kamu boleh lampiasin marah kamu ke aku, kamu boleh perlakukan aku kayak gini. Tapi, jangan orang tua kita Dongi. Aku mohon"

Dongi mengepalkan tangan disisi tubuhnya, hatinya sakit melihatmu terus menangis karena nya.

Dongi meninggalkan kamu yang masih berlutut, melihat itu kamu hanya bisa menangis.






"CUT"




Teriakan sutradara membuat mu berdiri dan langsung menghapus air matamu begitu saja. Dongi pun segera menghampirimu dan menyapamu dengan sopan.

"aktingmu keren sekali y/n" ucap Dongi memberikan dua jempolnya padamu.

Kamu menepuk bahunya pelan "kalo bukan karena kamu, aku gak akan sebagus ini. Makasih yah"

Dongi tersenyum hingga matanya menyipit sempurna.

"yaudah, aku duluan yah" Dongi mendekatkan bibirnya ketelinga mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"yaudah, aku duluan yah" Dongi mendekatkan bibirnya ketelinga mu.

"pacar aku udah nunggu" bisiknya, ia balik menepuk pundakmu dan berlalu begitu saja.

Menatap punggungnya yang makin menjauh, kamu menghela nafas panjang.

Baik di film atau-pun di dunia nyata, tetaplah Dongi tidak pernah bisa kamu miliki.


Kim Donghyuk

KPOP IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang