Hwang Minhyun, satu nama yang selalu membuatku tersenyum ketika menyebut namanya. Tapi itu dulu, sebelum semuanya terjadi.
Biar aku bercerita sedikit tentang sosok Minhyun, ia adalah pria tampan, dengan senyum manis yang selalu terpatri dibibirnya.
Sosoknya merupakan sosok lelaki idaman yang selalu menjadi incaran para wanita. Aku sangat amat bersyukur bisa menjalin kasih dengan pria sesempurna Minhyun.
Sampai saat ini pun aku harus tetap bersyukur, karena masih bisa melihat wajah tampannya walaupun dari jarak yang sangat jauh dan tak terlihat olehnya.
Hal ini disebabkan oleh kecelakaan yang dialaminya satu setengah tahun silam. Minhyun yang saat itu akan menjalani syuting MV untuk comeback terbarunya harus dilarikan kerumah sakit setelah tertabrak oleh mobil yang dikendarai oleh supir mabuk.
Saat itu, aku yang mendengar kabar yang sangat tak ingin kudengar, langsung keluar dari kelas kuliah dan kerumah sakit dengan keadaan sangat panik.
Minhyun mengalami cidera serius hingga grupnya harus comeback tanpanya.
Dia tak sadarkan diri selama tiga hari, dan selama itu aku tak pernah pergi dari sisinya, tapi ketika ia membuka mata dan menatapku dengan tatapan asing. Aku tau, semuanya tidak akan pernah sama lagi.
Hah, bercerita seperti ini membuatku kembali menangis, karena sampai saat ini Minhyun tidak mengingatku.
Rasanya begitu sakit ketika orang yang selalu berada di dekatmu, melakukan aktifitas bersamamu, bercanda bersamamu, tiba-tiba dia melupakanmu begitu saja. Sakitnya bukan main, hatiku seperti remuk redam.
Tapi tak apa, karena sekarang ia sudah sangat pulih bahkan ia sudah kembali kepada grupnya. Melakukan aktifitas seperti biasa. Hal itu membuatku bahagia. Hwang Minhyun-ku ah atau mungkin tidak lagi.
Mungkin aku terdengar munafik, tapi melihatmu bahagia dan tersenyum ikut membuatku melakukan hal yang sama.
"kembali memikirkannya?" Gyuri yang duduk disampingku menyadarkanku akan lamunan panjangku tadi.
Aku tersenyum dan mengangguk, tentu saja aku memikirkannya.
"kau ini bodoh atau bagaimana? Setidaknya kau meminta bantuan teman grupnya untuk menceritakan masa lalu kalian. Kalau kau pergi seperti ini, apa kau fikir Minhyun akan mengingatmu?"
"Gyuri-ah, aku ini bukan siapa-siapa, kau fikir mereka tidak sibuk sampai-sampai mau mengurusi masalah sepele seperti ini. Sudahlah, aku tak apa. Melihatny sehat saja aku sudah bahagia"
Kulihat Gyuri mendengus dan menggelengkan kepalanya. Aku tau kalau dia sangat menyayangiku, tapi maaf Gyuri, aku sangat keras kepala akan hal ini.
"yasudah terserah kau saja. Aku pergi dulu, kau masih ada kelas kan?"
Aku mengangguk "iya, kau hati-hati"
☺☺☺
Aku menguap setelah keluar dari kelas terakhir, sudah pukul tiga sore. Sebaiknya aku segera pulang karena aku akan melakukan pekerjaan paruh waktu.
Apakah aku sangat mengantuk sampai-sampai aku menabrak punggung pria yang menjulang tinggi dihadapanku.
"maafkan aku, Tuan" aku membungkuk dan meminta maaf padanya walaupun ia tidak berbalik.

KAMU SEDANG MEMBACA
KPOP IMAGINE
FanfictionDisini kamu bisa menjadi peran utama seperti yang kamu inginkan