"Gimana ya kak. Kalau putri raja disana adalah kak Nesya. Dan pangeran itu adalah kak Dava. Mungkin cerita nya bakalan jadi seru"
🍂
Nesya dan Deva telah sampai disebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Mall itu terlihat ramai oleh pengunjung.
Nesya melongo melihat keindahan mall itu. Dulu saat di Jerman, dia sangat jarang ke mall. Bahkan hampir tidak pernah."Kita ngapain kesini kak?". Tanya Nesya polos
"Ikut aja".Parkiran mall terlihat ramai. Deva sangat tidak suka dengan sesuatu yang harus mengantri. Dia memilih parkir didepan cafe diseberang mall. Meski harus menyebrang di lampu merah.
Deva berjalan lebih dulu didepan Nesya untuk menyebrang.
"Kak. Tungguin". Pekik Nesya tapi tidak dihiraukan oleh Deva. Dia masih berjalan mendahului Nesya.
🍂
Mereka berdua berada di ruangan dari beberapa rumpun penjualan perabotan dapur.
"Bunda kakak nyuruh kak Deva beli perabotan dapur ya. Kok ngajak aku?" Tanya Nesya sambil mengernyit bingung.
"Lo pilih!". Perintah Deva.
"Hah?, Pilih apaan". Tanya Nesya dengan alis yang berkerut.
"Lo gak bisa baca?".Nesya melirik ke sebuah tulisan kecil didepan sebuah satu kotak bekal."Rumpun kotak bekal".
Nesya mengaguk paham, ternyata Deva mengajak nya ke mall adalah untuk membeli kotak bekal baru.
Nesya mulai memilih kotak bekal yang menurutnya lucu. Deva hanya duduk disebuah sofa kecil disana sambil berkutat pada game PUBG di ponsel nya.
"Kak. Bagus gak?".Tanya Nesya dan membuyarkan ke fukos an Deva bermain game.
"Terserah". Jawab Deva ketus.
"Ih kok jawab nya gitu".
"Terus, Lo mau gw jawab apa?".
"Jawab enggak atau iya".
"Iya". Jawab Deva sambil menuking senyum paksa.
"Heheh. Gitu dong". Nesya menyengir.🍂
Nesya dan Deva mengantri disebuah kasir mall. Setelah seorang ibu selesai dengan pembayaranya. Kini giliran Nesya.
"Mba. Bungkusin pakai kado ya". Ucap Nesya dan membuat Deva membelakan mata nya.
"Buat apaansih. Lo kan gak ulang tahun!". Ucap Deva kesal.
"Ih. Tau dari mana, kalau aku gak ulang tahun".
"Lo itu ulang tahun tanggal 26 April" jawab Deva dengan Cepat."kok kakak tau?".Tanya Nesya dengan tatapan serius.
"Jangan geer. Gw cuman nebak".Jawab Deva sambil memutar bola matanya malas.Nesya hanya ber oh ria. Bungkusan kotak bekal telah terlapis rapi oleh kado pink bergambar panda. Nesya memeluk erat kotak bekal nya.
"Dasar anak kecil". Celoteh Deva ketus.
"Hah? Apa?"
"Gakpapa. Bungkusan nya kurang kecil". Ujar Deva beralasan.Nesya menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri. Sebuah truck besar melaju dari arah berlawanan siap untuk menabrak Nesya.
"Nesya!Awasssss!!". Pekik Deva.
Deva berlari cepat menangkap tubuh Nesya. Tubuh mereka berdua terguling ketepi jalan. Mata Deva dan Nesya bertemu. Jantung Nesya berdegup begitu kencang hingga terdengar ditelinga Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nesya
Teen Fiction✅Teenfiction A Wattpad ✅Ketika anda berada disini, saya yakin anda akan ikut berlabuh bersama tokoh didalam sini dari awal part hingga kepersinggahan akhir yaitu Ending ^^ .... 🚫WARNING!!! ⚠Anda sedang berada di kawasan darurat baper...