"I love you. Gw gak akan pernah ninggalin lo lagi. Lo pacar gw. Titik".
🍂
Nesya mengurungkan niatnya untuk pulang sekarang. Dia memutar balik badan ya dan melangkah cepat memasuki kembali rumah Deva.
Deva sedang duduk bertongkat lutut sambil menonton tv di ruang keluarga.
Nesya melempar foto kecil ditangan nya dengan kasar ke wajah Deva. Deva tersontak kaget dan langsung memungut foto kecil yang jatuh itu.
"Kenapa kakak gak pernah bilang kalau kakak adalah anak kecil laki-laki yang pernah aku temui dilampu merah 10 tahun lalu,kenapa kaka ngelakuin ini ke aku". Nesya mengguncang tubuh Deva yang terdiam membisu.
Cairan embun dari kelopak mata mengalir deras begitu saja melewati lesung di pipinya. Bibir nya bergetar tak tertahan untuk mengungkapkan semua emosi yang terkumpul di pembuluh darahnya.
"Jawab aku kak. Kenapa kakak diam. Aku kembali ke Indonesia hanya untuk alasan ini. Kak."
Deva masih terdiam seribu bahasa. Dia hanya menunduk sendu dan tak berani sedikitpun untuk menatap Nesya. Nesya yang seperti ini lah yang selalu menjadi mimpi buruk Deva dan kini mimpi buruk itu terbukti nyatanya.
"Kak jawab aku". Kaki Nesya terasa melemah begitu saja. Tubuhnya terturun begitu saja kelantai. Nesya duduk bersimpuh sambil menunduk. Air mata nya mengalir lebih deras langsung mendarat diatas lantai keramik.
"Nesy. Maafin gw. Gw ngelakuin semua ini ada alasanya. Dan lo akan tau nanti." Ucap Deva lirih. Deva memeluk Nesya sangat erat. Nesya menumpahkan seluruh air mata nya dipelukan Deva.
" I love you. Gw gak akan pernah ninggalin lo lagi. Lo pacar gw. Titik". Deva berbisik lembut sambil mengesampingkan rambut Nesya yang menutup telinganya.
Nesya dapat mendengar jelas bagaimana Deva berucap kata cinta untuknya. Kecewa dan bahagia menyatu dalam satu perasaan nya saat ini. Senyum Nesya sontak mengembang.
Mereka tidak menyadari,bahwa pelukan mereka berdua sedang disaksikan oleh seseorang. Dava tersenyum hampa berusaha menutupi rasa sakit di hatinya. Mungkin inilah yang Nesya mau. Yang Nesya mau hanya Deva bukan dirinya.
Mungkin tugasnya hanya menjaga bukan untuk memiliki.🍂
Mentari pagi memancarkan sinar nya. SMA Merpati Putih kembali aktif. Para siswa terdengar saling membicarakan satu sama lain tentang pengalaman mereka saat Camping.
Tatapan semua siswa yang berada dikoridor terfukos pada dua pasangan baru yang berlalu melewati mereka sambil berpegangan tangan disepanjang koridor. Mulut mereka semua melongo tak percaya.
"Siliteng celana nya benerin. Kalau pak Kemal tau. Entar Tetet lu malah dipotong loh". Seru Deva sambil terkekeh geli.
"Enak aja lu". Elak seorang siswa yang dilewati Deva barusan.Deva dan Nesya sampai di tangga utama sekolah mereka.
"Kak. Aku ke kelas dulu ya".
"Belajar yang bener. Biar gak bego lagi nanti nya". Ucap Deva terkekeh geli sambil mengacak rambut Nesya.
"Ihhh. Apaansih kak. Aku gak bego". Nesya membenarkan tatanan rambut nya.Deva melangkah cepat menaiki anak tangga untuk menghindari kemarahan Nesya. Dia menghentikan langkah nya sejenak di anak tangga ke dua sambil menjulurkan lidahnya pada Nesya dan kembali melanjutkan langkah nya menaiki anak tangga.
Nesya hanya menggeleng sambil terkekeh geli. Dia tidak pernah menyangka,secepat ini Deva berubah menjadi seseorang yang menceriakan. Ada alasan apa yang membuat Deva bersikap dingin sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nesya
Teen Fiction✅Teenfiction A Wattpad ✅Ketika anda berada disini, saya yakin anda akan ikut berlabuh bersama tokoh didalam sini dari awal part hingga kepersinggahan akhir yaitu Ending ^^ .... 🚫WARNING!!! ⚠Anda sedang berada di kawasan darurat baper...