3-(Menyebalkan)

1K 52 4
                                    

Mengapa dingin itu begitu membuat ku semakin penasaran.

🍂


Nesya sudah siap dengan seragam baru yang terlihat cocok di badan nya yang mungil. Dia tersenyum manis menatap pantulan dirinya di cermin.

"Nesya!. Ayo makan!, bentar lagi udah mau jam 7". Suara Tante fika menggema nyaring di rumah nya yang bertingkat dua

Nesya melangkah cepat menuruni anak tangga dan terhenti di meja makan.
Dia langsung melahap makanan hingga mulut nya penuh. Fika hanya menggeleng melihat kelakuan Nesya.

Setelah selesai makan. Nesya dan Fika bersiap untuk menuju Sekolah baru.

"Tante!. Nesya gak bawa apa-apa selain satu buku tulis dan satu buku novel". Nesya membuka kembali tas nya untuk memeriksa apakah ada yang dia tinggalkan sebelum berangkat kesekolah baru nya.

"Iya!. Itu udah cukup kok buat murid baru kayak kamu, ayo cepet ah. Nanti malah terlambat ".

Tante fika membuka pintu mobil dan menyalakan mesin mobil nya. Nesya masuk kedalam mobil. Mobil langsung melaju meninggalkan perkarangan rumah nya.

***

Nesya berjalan menyusuri koridor. Dia menyapu pandangan nya—melihat setiap sudut di sekolah ini. Terlihat berbeda dengan sekolahnya di Jerman.

Nesya memasuki kantor guru. Tujuan utamanya sebelum dia tahu kelas mana yang akan di tempati saat belajar nanti.

"Assalmualaikum!".Nesya memunculkan kepalanya ke dalam pintu yang sedikit terbuka.

"Waalaikum sallam, Silahkan masuk." .Jawab seorang laki-laki berkumis dengan badan yang bisa dibilang bantet. Di sisi kanan baju nya, terlihat kartu nama yang tertulis
"AHMAD KEMAL". Dan sudah pasti namanya adalah pak Kemal.

Nesya masuk kedalam ruangan dengan langkah pelan.

"Kamu Nesya Anatika Deranda kan? ,murid baru dari Jerman".Tanya Pak Kemal sambil memandangi Nesya dari atas sampai kebawah.

"Iya pak" Jawab Nesya sambil menggangguk sopan.

"Yasudah kamu akan saya antarkan ke kelas kamu, ayo ikut saya!".

Pak Kemal keluar dari kantor nya. Nesya mengekor dibelakang pak Kemal.

Dia sampai disebuah kelas. Diatas pintu terlihat papan kecil yang tergantung bertuliskan" XI MIA 1".

Nesya segera masuk kedalam kelas baru nya.

"Anak-anak!. MOHON DUDUK DAN PERHATIANNYA !!, kalian kedatangan murid baru". Ujar Pak Kemal.

Seluruh siswa didalamnya dengan cepat menghentikan aktivitasnya sejenak. Dan beralih menatap Nesya didepan.  

"Nesya!. Silahkan perkenalkan diri kamu". Ujar pak Kemal. Nesya menggaguk.

Nesya maju satu langkah dari posisinya. Dia menghela nafas berat untuk menghilangakan rasa nervous yang menjeratnya saat ini.

"Perkenalkan nama saya NESYA ANATIKA DERANDA. Kalian bisa panggil saya Nesya". Ucap Nesya lembut.

"LAH BUSET NIH CEWEK KOK CANTIK BANGET,GEBET AH!"
"GEBET GEBET INGAT PACAR WOY"
"HELEH,SOK SUCI NIH BOCAH"
"IYADUNG GW KAN TETESAN BIDADARI"

Suara bisik-bisik dari beberapa siswa didepannya begitu membuat Nesya semakin nervous. Meskipun itu terdengar pujian untuk nya. Namun, ada juga yang terlihat menatap nya dengan sinis.

"Eh, sudah-sudah. Nesya!, kamu duduk disebelah Friska disana ya".Ucap Pak Kemal sambil menunjuk tempat duduk Nesya yang akan dia tempati. Dia menggaguk dan melangkah menuju tempat duduknya. Friska melontarkan senyum untuk nya dan Nesya tentu saja membalas nya.

Diary NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang