23-(Bertemu)

510 34 1
                                    

Kita pernah terpisah begitu lama.

🍂

Sinar matahari pagi berhasil menembus ventilasi jendela kamar Nesya. Tubuh nya masih terbantai ditempat tidur. Posisi tidur telungkap sambil memeluk sebuah boneka panda adalah kebiasaan Nesya setiap hari.

Hari ini sekolah mereka diliburkan karena di takutkan akan mempengaruhi kesehatan siswa sehabis camping kemarin.

Alarm dikamar Nesya berdering nyaring tanpa bersalah. Dia bangkit dari posisi tidur nya dan langsung melangkah menuju kekamar mandi.

Nesya memakai pakaian dengan style seperti remaja perempuan di Korea.

Bola mata Nesya tiba-tiba saja terfukoskan pada sebuah jaket hitam polos yang tergantung di rak baju nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bola mata Nesya tiba-tiba saja terfukoskan pada sebuah jaket hitam polos yang tergantung di rak baju nya. Dia hampir saja lupa,bahwa itu adalah jaket yang di pinjamkan Deva saat rok sekolah nya sobek.

Dengan cepat Nesya memasukan jaket itu kedalam tas nya dan berniat sekarang juga untuk mengantar nya.

Nesya menuruni anak tangga dirumahnya dengan langkah cepat.

"Kamu mau kemana, sayang. Makan dulu". Seru Gilang yang sedang melahap makanan di meja makan.
"Anu, yah. Nesya mau nganterin jaket teman dulu. Bentar aja kok,yah." Ucap Nesya beralasan.

Nesya memasang helm dan langsung memutar pedal gas Vespa Pink miliknya. Vespa Nesya melaju menuju rumah Deva.

🍂

Dengan pelan,jari-jari Deva memijat kaki yang mulai keriput milik sang bunda.
"Deva . Bunda mau nanya. Kamu udah punya pacar?". Tanya Devia dengan raut wajah penuh harap.
"Gak akan pernah,bun. Gak ada wanita didunia ini yang sebaik bunda". Jawab Deva beralasan. 

Devia menggeleng pelan sambil tersenyum.
"Deva. Dulu setelah mama punya kamu dan Dava,bunda tuh pengen banget punya anak cewe. Terus,  2 minggu kemudian,bunda ngandung Dino.Waktu itu,bunda berharap banget kalau anak yang bakal bunda lahirin adalah cewe. Tapi,bunda malah dikasih anak cowo lagi. Karena itu bunda pengen diantara kamu sama Dava itu punya pacar. Bunda pasti bakal senang banget karena bunda bisa ngerasain gimana punya anak cewe". Ucap Devia sambil tersenyum manis penuh pengharapan.

Deva hanya membalas sedikit senyum pada perkataan Devia barusan.

Tok tok,"kak Deva".

Terdengar suara ketok an. Dengan cepat bi Isah membukakan pintu untuk Nesya.

"neng cantik cari siapa toh?".
"kak Deva ada bi?".
"Ad-"
"Ngapain lo kesini?". Tanya Deva ketus dan tak sengaja menyela pembicaraan bi Isah.
"Ih. Jangan marah gitu dong kalau aku kesini. Nih aku mau nyerahin  jaket kakak. kemarin aku lupa mau ngembaliin". Nesya menyodorkan jaket hitam pada Deva. Deva menyambut nya dengan cepat dan menghirup beberapa sisi jaket.

Diary NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang