21-(Kecewa)

535 25 2
                                    


Di khianati adalah tingkat kecewa paling tinggi

🍂

Nesya mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memfokuskan penglihatannya yang kabur.

Semua orang disana tertegun dan bernafas lega.
"Nesy. Lo gakpapa". Seru Friska dengan raut wajah khawatir.
"Enggak ". Jawab Nesya sambil meringis.
"Kak Deva sama Kak Dava,mana?". Sambung nya sambil menyapu pandangan nya.

Dava melangkah menuju  Nesya yang masih tersandar pada Friska.
"Lo gakpapa". Ucap Dava lembut sambil mengusap lembut bahu Nesya dengan satu tangan nya.
Nesya terdiam sesaat dan kemudian menggeleng sambil tersenyum.
"Lain kali. Jangan pernah pergi sendirian,karena di hutan kayak gini banyak bahaya nya. Gw gak mau lo kenapa-napa". Dava tersenyum simpul sambil mengesampingkan poni Nesya yang menutup mata nya.

🍂

Burung di hutan berkicau begitu merdu mengalahkan alunan angin di pagi ini. Matahari terlihat berwarna kuning sempurna.

Semua anggota regu bangun dari tidur mereka yang nyenyak dan membuka masing-masing tenda untuk menghirup udara segar di pagi hari.

"AAAAAAAAA,!!!!GANGU AJA SIH LO,KELUAR GAK,GW INJEK LO!"

Bella berteriak heboh didalam tenda membuat Nesya dan Friska bangkit dari posisi nya yang sedang berbaring dengan cepat.
"Apasih yaampun,radio udah siaran pagi-pagi". Ucap Friska asal sambil mengucik kedua matanya.
"Itu ada shawn mendes lari-lari,Eh-ada KECOAKK!!!"

Nesya dan Friska melompat terkejut dan langsung berlari keluar tenda dengan raut wajah geli. Bella masih berusaha menghajar mati-matian sang kecoa dengan alat penghisap debu milik Friska.
Friska,Nesya dan anggota regu lain yang melihat hanya menepuk pasrah jidat mereka.

🍂

"Anak-anak,meski kemarin ada sedikit masalah di misi ini. kita masih tetap akan melanjutkan misi nya."
Bu Hana Menjelaskan dan mereka hanya membalas dengan mengganguk.
"Nesya kamu gak usah ikut misi ini lagi ya, biarkan teman-teman kamu yang akan menggantikan kamu".
"Bu. Saya boleh temani Nesya disini. Saya takut dia kenapa-napa lagi". Tanya Dava. Semua orang menatap tajam kearah Nesya.
"baik. Kamu boleh menemani Nesya".

"Enak ya jadi Nesya di dekatin dua cowok sekaligus. Anak band ganteng lagi. Cocok lah sama Nesya yang cantik,gak kaya kak Velin yang sok cantik itu". ucap dua orang siswi yang menyelip diantara barisan anggota regu. Velin yang berdiri disamping mereka,mendengar apa yang mereka bicarakan. Velin menghembuskan nafas kesal dan mengepal kuat tangannya.

"Lo bedua tadi bilang apa barusan tentang gw. Coba ulangi lagi biar gw masukin cabe sekalian kedalam mulut lo bedua".
Kedua siswi tadi terdiam membisu. Mereka menunduk takut.

"Ada apa itu ribut-ribut!". Tegur keras Bu Hana saat mendengar teriakan kasar dari Velin di dalam barisan.

Tatapan semua siswa langsung tertuju pada Velin dan dua siswi yang tertunduk itu.

Bu Hana langsung melangkah menghampiri Velin.
"Ada apa ini,Velin. Kenapa kamu teriak-teriak"
"Mereka ini bu,Suka ngomongin orang di BELAKANG!" Velin menekankan ucapan ya dengan nada kesal.
"Kalian ngomong apa tadi?". Tanya bu Hana mengklarifikasi.
"K-a-m-i cuman bilang Nesya itu orang nya baik dan gak kaya kak Velin". Jelas mereka gagap.

Diary NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang