Luluh

1.6K 86 67
                                    

Buat yang nunggu. Love buat kalian yang suka😚 kecup online.

...

"Gue kembali. Gue datang Aska. Gue nggak sabar pengen bikin elu kaget, shock dan bahagia karena kedatangan gue. Gue pastikan elo bakalan langsung peluk gue untuk pelampiasan kangen. Hmm ... gue makin nggak sabar. Anday saja pesawat ini bisa terbang lebih cepat, gue bakal bayar lima kali lipat untuk itu. Gue beneran udah kangen setengah mati sama elo, pangeran tercinta gue. Maafkan gue yang nggak mikir panjang. Gue ngaku salah, elo boleh hukum gue nanti. Gue bakalan terima semua hukuman elo. Yap, semuanya asal elo nggak marah lagi sama gue. Bella sayang Aksa selamanya." Gadis manis berrambut hitam pekat yang panjang itu tersenyum simpul sembari memeluk boneka kesayangan pemberian pangeran tercintanya, Aksa. Membayangkan moment indah pertemuannya kembali setelah setengah tahun berpisah. Mengharapkan banyak kebahagiaan yang akan di dapatkannya.

Di sisi lain, pangeran tercinta Bella sedang makan dengan lahapnya masakan Anggun. Padahal hanya mie instant, tapi karna pakek kasih sayang dan pengharapan makanya Aksa memakannya dengan sangat lahap.

"Apa lo liat-liat!"

Anggun tersentak kaget. Yap, sedari tadi dia hanya berdiri di sisi kakak tirinya,  melihat Aksa yang makan dengan semangat.

Anggun mengeleng, mundur dua langkah dan saat akan melangkah keluar dari suasana menakutkan menurutnya, suara Aksa kembali terdengar.

"Elo mau kemana?"

"Ma-mau ke kamar, kak. Ops!" Anggun secepat kilat menutup mulutnya yang lancang membangunkan singa yang sedang tidur. Panggilan 'kak' pastilah akan membuat kedekatan ini berubah. Anggun cukup bahagia karna dengan tidak langsung bisa memberi perhatian dan di butuhkan oleh dia yang belum menerimanya, tapi kejadian yang tidak di sengaja ini pasti akan membuat kebahagiaan itu kembali lenyap.

Mata Anggun membulat melihat ekspresi Aksa berubah masam. Nggak bisa menahan takut, Anggun menunduk, pasrah, meremas jari jemarinya yang bertaut, nggak lupa mengigit bibir bawahnya guna meredam gelisah.

Pemandangan itu disalah artikan oleh Aksa yang sedari tadi tidak memindahkan tatapan laparnya pada gadis manis pengoda di hadapannya.

Menatap bibir ranum Anggun yang digigit, membuat gairah Aksa memuncak. Tanpa tunggu lama Aksa berdiri dan menjangkau tangan kanan Anggun, setelah mendapatkan tangan itu dan tatapan Anggun yang menatapnya takut, Aksa langsung menariknya, membuat Anggun maju menabrak tubuh Aksa, tepatnya masuk dalam dekapan Aksa.

"Kak-"

"Sttt!"

Anggun bungkam, mencoba mengontrol detak jantungnya yang menggila dan desiran darah yang mengalir hebat dalam tubuhnya untuk yang kedua kalinya.

Tangan Aksa menarik kedua tangan Anggun yang tergantung bebas, membawanya melingkari pingganya, kemudia tangannya kembali melingkar dipinggang Anggun.

"Rilexkan badan lo, gue berasa meluk tiang listrik tahu nggak!"

Mendengar itu, Anggun yang memang sedang pada masa mode gugup plus tegang, langsung mencoba merilexkan badannya. Memejamkan mata, menarik napas, mencoba menarik aroma maskulin Aksa dan bergerak sedikit mencari posisi nyaman. Tinggi Anggun hanya sampai setelinga Aksa membuat posisi nyamannya adalah wajahnya berada tepat di ceruk leher Aksa. Napasnya menyapu kulit putih itu dan membuat sensasi nikmat untuk Aksa.

Anggun makin lama makin merasa kenyamanan. Pelukan ini sama seperti pelukan ayahnya yang telah tiada. Pelukan yang sangat dirindukan. Pelukan dengan penuh kasih sayang.

"Gue kasih elo du kali kesempatan untuk nanyak tentang gue, apapun."

Anggun membuka matanya dan mendongak, keduanya bertatapan dengan jarak dekat. Anggun kembali menunduk dan kembali memejamkan matanya.

Hanya akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang