Amarah

1.4K 86 66
                                    

....

Kembali hadir dengan cerita gaje.
Harus terhibur ya?😀😀😅
♡♡♡

Hiks...

"Sabar, Ngun. Yang elo dengar belum tentu hal yang nyata. Mungkin saja wanita itu hanya berbohong demi mendapatkan kak Aksa. Bisa aja kan?"

Roshni mengeleng dan terus menangis. Matanya sudah bengkak dan sembab, merah dan becek. Pelukannya pada tubuh Tia di pererat.

"Tapi dari perkataannya itu sepertinya sangat menyakinkan, mana hiks, kak Faisal juga sepertinya sangat marah sekali, hiks."

Tia memutar bola matanya. Sahabatnya benar-benar polos. Terus membelai rambut Roshni, mengabaikan baju seragamnya kini basah oleh air mata Roshni.

Yap. Roshni kecewa. Hari yang di perkirakan akan bahagia berujung kesedihan mendalam.

"Elo pernah nonton sinetron?" Roshni mengangguk.

"Akting mereka gimana?"

Roshni menyeka air matanya dan melepas pelukan hanya demi menatap Tia yang omongannya ngelantur menurut Roshni.

"Akting mereka bagus dan ngenak di hati."

"Nah! Pikir deh, kali aja tuh wanita lagi akting dan aktingnya benar-benar bisa bikin kak Faisalnya elo emosi dan bisa membuat yang dengar salah paham, termaksud elo. Aktingnya juga bisa untuk nyari simpatik dari banyak orang dan membuat dukungan untuknya agar Kak Faisalnya elo mau nggak mau tanggung jawab dan jadi milik dia dengan paksaan. Menurut gue, elo salah paham, ralat ... cepat ambil kesimpulan sendiri." terang Tia menjelaskan.

Roshni kembali menyeka air matanya. Apa benar dia salah pengertian?

"Tapi kan, kak Faisal itu tampan, bisa saja dia itu penjahat kelamin."

Tia shock. Apa tadi Roshni bilang? Penjahat kelamin?

"Ke aku saja dia main nyosor nggak bilang. Apalagi ke perempuan lain yang cantik dan seksi? Pasti-"

"Dosa loh kalau suudzon. Mungkin aja emang dia kenak jebakan satria baja hitam. Kasian tahu nggak kalau emang elo sampe salah paham." Tia beranjak dan menuju pintu.

"Apa iya, aku salah paham? Tapi kok sakit banget ya rasanya hatiku."

Tia memutar bola matanya. Berbalik sembari kembali menatap Roshni yang masih menyeka air matanya.

"Karna elo cinta dia."

"Tapi harus sesakit ini?"

"Bakalan semakin sakit kalau elo masih salah paham. Kalau emang bener kak Faisalnya elo hamilin tuh cewek, ya elo harus bikin Kak Faisalnya elo tetap jadi milik elo gimana pun caranya."

"Aku jahat doang. Kalau benar dia hamilin cewek itu, harusnya dia tanggung jawab dan insyaf."

"Gue nggak setuju." Tia keluar kamarnya dan meninggalkan Roshni sendiri yang mematung.

Setelah kejadian kejar-kejaran tadi bersama Faisal, Roshni memutuskan pulang ke sekolah dan mengajak Tia buat bolos. Sekarang, mereka ada di rumah Tia yang megah tapi sayangnya sepi seperti kuburan. Tia adalah salah satu anak orang kayak yang kurang perhatian.

"Kok dia yang sewot." Roshni beranjak dari kasur king size Tia yang penuh boneka, berjalan ke arah jendela kamar yang memperlihatkan pemandangan taman.

"Indah banget tamannya, sayang ... suasana hatiku lagi buruk."

Roshni menatap taman tanpa minat. Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi. Kalimat si wanita terus terngiang hingga mengalirkan cairan bening yang kembali di sekanya cepat.

Hanya akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang