Up lagi ya.
Silahkan baca dan jangan lupa koment dan ngelike dan ngekrisan gitu.BAB 8
....Tok-tok
Anggun dengan mata yang sayu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dia nggak bisa tidur. Padahal jam sudah menunjukan dini hari. Kejadian sore itu terus terbayang.
Ceklek.
"Kak Ar-" ucapan Anggun berhenti saat tubuhnya di tarik masuk dalam dekapan hangat Arka.
"Kamu nggak papa?" tanya Arka dengan nada khawatir bahkan ... pelukannya di pererat.
Anggun menggeleng, membuat Arka merasa tenang dan plong. Seharian memikirkan Anggun membuatnya nggak pokus pada mettingnya.
Sesaat pelukan itu masih terasa sangat erat, hingga kinerja otak Arka kembali. Dia melepas pelukan dan menatap Anggun tajam.
"Kamu diapakan sama Aksa?" tanyanya langsung.
Anggun diam dan sedikit shock. Diapakan? Haruskah Anggun menceritakan kejadian di pantai dengan detail?
Kejadian pelukan di atas motor, kejar-kejaran, pengungkapan perasaan dan ... ciuman. Apa Anggun harus membongkar semua itu supaya Faisal kenak imbasnya? Setidaknya, kejadian tadi itu bisa di bilang pelecehan."Anggun," tegur Arka yang melihat Anggun malah melamun.
"Anggun nggak diapa-apain kok sama kak Faisal."
"Faisal?" Arka menautkan alis matanya. Panggilan Faisal biasanya hanya orang yang adiknya sukai untuk memanggilnya dengan sebutan itu.
"I-iya. Kak Faisal yang suruh panggil begitu."
Arka mengeraskan Rahangnya. Hatinya serasa membengkak karna kesal, bahkan tangannya sudah mengepal. Adiknya kembali mengambil incarannya.
"Kalian tadi darimana? Kenapa nggak kasih kabar? Kamu tahu, aku cari kamu sampai pusing." Arka melampiaskan kekesalannya. Suaranya membentak dan sontak membuat Anggun agak takut.
"Kak-"
"Aku bahkan sampai nggak konsen sama metting, karna terus mikirin kamu. Aku khawatir sama kamu, Nggun."
Anggun merasa bersalah. Ada juga kesalahannya yang nggak kasih kabar tentang keberadaannya pada Arka, tapi itu semua karna larangan Faisal.
Arka yang sadar akan kesalahan yang membentak Anggun dan membuat gadis cantik dihadapannya mulai berlinangan air mata, segeralah menarik Anggun dalam dekapannya.
"Maaf."
Anggun mengangguk. "Anggun juga minta maaf."
Arka membelai rambut Anggun dengan lembut dan melepas pelukan. "Lain kali, kabarin kakak, ya?" ucap Arka lembut sembari menyeka air mata Anggun.
Anggun mengangguk. Tapi seketika matanya membulat setelah ekor mata kanannya mendapati sosok Faisal di depan pintu kamar sebelah. Jantung Anggin langsung berdetak kencang dan diapun mundur dua langkah menjauhi Arka yang menatapnya bingung.
"Heh, Drama menjijikkannya bisa nggak di lanjut besok, ini sudah malam."
Arka menoleh dan mendapati Faisal yang natap dia dengan tatapan penuh emosi.
Tanpa babibu, Arka mendekati Faisal dan
Buuf
Bogeman mentah mendarat sempurna di rahang Faisal.
"Kak-" mata anggun membulat dan segera menghampiri Faisal yang jatuh terduduk di pantai kamarnya.
Pukulan keras Arka membuat Faisal yang belum siap menjadi oleng dan jatuh dengan bibir yang mengeluarkan darah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya aku
Fiksi RemajaPengabungan dua keluarga yang di paksa ternyata membuat hati batu, keras kepala dan sifat memberontak juga tak mau di bantah dari diri seorang Faisal Adyaksa hancur lebur karna kepolosan adik tirinya yang membuatnya nyaman. Anggunia Roshni, gadis de...