Jadian

1.5K 82 34
                                    

....

》》Flashback on

Roshni yang memutuskan untuk pulang, melangkahkan kakinya ke sebuah kedai untuk mengisi perutnya yang keroncongan. Bukan karna di rumah Tia nggak di kasih makan, Roshni sebelum pulang makan dulu kok, hanya, perjalanan di cuaca yang masih cukup terik walau sudah jam tiga sore membuatnya merasa lapar lagi. Kebiasaan Roshni adalah, napsu makannya akan berubah dua kali lipat saat dia ada dalam mode setres.

"Kopi hitam ya, mbak." pesannya, setelahnya duduk di kursi dekat pintu masuk. Menatap ke jalan yang menampilkan banyaknya kendaraan dan manusia berlalu lalang. Pikirannya tertuju pada Faisal. Apa benar dia penjahat kelamin atau dirinya sedang salah paham.

"Mbak, silahkan." Roshni mengangguk sembari tersenyum walaupun hanya dipaksakan. Prinsipnya adalah, kesedihan itu hanya dia dan sang pencipta yang tahu, jangan libatkan orang lain.

Roshni mengaduk kopi hitam pesanannya dengan pemikiran yang mengandai-andai. Andai Faisal beneran menghamil wanita itu, andai Faisal nantinya harus menikahi wanita itu, andai ....

"Benarkah?"

Suara tepat di belakangnya menyadarkan Roshni dari lamunan andai-andainya.

Roshni mengelengkan kepalanya. Berusaha menjatuhkan batuan besar yang menghantam kepalanya, membuat rasa sakit.

Sruuup

Roshni menyesap kopinya secara perlahan hingga ... cairan kopi itu tersembur keluar dari dalam mulutnya.

"Elo nekat banget, Sell. Kalau Faisal tetap kekeh dengan pendiriannya gimana? Lagian bener juga, itu bukan anak dia."

Mata Roshni membulat dan segera menoleh. Menetap gadis modis yang sedang asik menelpon sembari mengaduk jus alpokat.

Jatung Roshni bergemuruh. Kenyataannya dia benar-benar salah paham. Dia segera menaruh gelas kopi dan mengembil ponselnya yang dia non aktifkan.
Menganktifkannya kembali dan mulai merekam komunikasi yang menyangkut Faisal, cintanya.

"Iya, gue tahu elo cinta banget sama dia, tapi ... apa elo nggak mikir kalau elo nekat bilang ama ortunya terus Faisal malah benci sama kamu gimana?"

"...."

"Serah deh! Gue sebagai teman elo cuma bisa doain kesuksesan elo. Lagian, untung juga sih kalau elo nikah dan jadi menantu keluarga Adyaksa yang super tajir itu. Gue minta traktiran kalau berhasil ya?"

"....."

"Ya udah, sukses. Moga lancar biar bayi elo ada bapaknya. Sialan emang si Seto yang nggak tanggung jawab itu."

"..."

"Ya udah. Bye."

Kekehan cewek modis itu terdengar bahagia.
"Selly, Selly. Gue doain elo moga berhasil."

Byuur

Roshni dengan kesal menyiram muka gadis modis itu dan segera keluar kedai tanpa menghiraukan teriakan dari si gadis modis. Pikiran Roshni hanya pokus pada Faisal, hingga melupakan pembayaran kopi hitam.

》》 Flashback off

....

Sepanjang perjalanan Tadi Roshni terus berdoa semoga nggak terjadi hal buruk. Mengingat kedua orang tua mereka yang belum kembali dari bulan madu, membuat hati Roshni sedikit reda. Dia hanya perlu menyiapkan mental untuk meminta maaf pada Faisal dan menepati janjinya pada Tia untuk memperjuangkan cintanya.

Tapi,

Meremehkan sebuah masalah hanya akan membuat kecewa.

Kejadian yang tak terpikirkan malah terjadi.

Hanya akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang