WARNING!!!
sexual content, harassment, alcoholics, adult stories
fuck off if you are underage, but if you are curious and want to read, I am not responsible for anything that happens.
***
Youngjae bukan tipikal orang yang suka menyendiri tapi ia juga bukan seorang social butterfly seperti Jackson orang yang paling populer dikampusnya.
Youngjae menyesali kelakuannya terhadap Mark kemarin, seharusnya ia tak menyalahkan Mark. Memang dirinya sendiri yang tidak pandai dalam belajar.
Youngjae bahkan terlalu malu untuk bertatap muka dengan Mark makanya itu ia segera memutar balik arah langkah kakinya ketika melihat Mark berdiri di ujung lorong.
Bruk...
Buku di tangan Youngjae jatuh kelantai ketika ia tak sengaja menabrak seseorang.
Sial, umpat Youngjae dalam hati.
Tangannya buru-buru mengambil buku yang berserakan dilantai. Matanya menelusuri seseorang yang baru saja bertabrakan dengannya dari ujung kaki sampai kepala.
Tubuhnya limbung kebelakang ketika ia mengetahui orang tersebut.
Itu Park Jinyoung. Tetangga rumahnya dulu ketika ia masih tinggal bersama orang tuanya.
"Kau Choi Youngjae kan ?"
Youngjae mengerjapkan mata berkali-kali ragu untuk menjawab.
Minho dan Jinyoung itu bersahabat wajar saja jika Youngjae sedikit takut dengan Jinyoung. Siapapun orang yang bergaul dengan Minho akan membenci dan mulai membully Youngjae, entah omongan apa yang Minho sebarkan pada teman-temannya tentang Youngjae.
Lagi pula Youngjae tidak peduli, selama mereka tidak menyentuhnya dan mengganggunya Youngjae tak mempermasalahkan itu.
"Ternyata benar ya kau Youngjae, ku pikir kau sudah di buang keluar negri oleh keluargamu." Youngjae berdecak mendengar perkataan Jinyoung.
Jinyoung itu wajahnya saja yang seperti malaikat tapi mulutnya tidak.
"Aku pikir juga begitu, akan jauh lebih baik kan kalo jauh dari keluarga, bukan begitu hyung ?" Tanya Youngjae balik dengan nada menyindir.
Jinyoung mengepalkan tangannya menahan emosinya. Jinyoung paling tidak suka jika ada seseorang yang membahas perihal masalah keluarganya. Jinyoung adalah anak tunggal yang di didik sebaik mungkin namun karna ia merasa tidak bebas untuk melakukan banyak hal ia memutuskan kabur dari rumah.
"Wah kau sudah mulai berani mengusikku ya ? Padahal dulu ku panggil saja kau sudah gemetar ketakutan." Tangan kanan Jinyoung memegang dagu Youngjae dengan kasar agar menatap kearahnya.
Aku masih takut sebenarnya, tapi aku tidak mau jika harus tetap diposisi seperti dulu. Youngjae memejamkan matanya.
"Aku sudah bukan anak kecil lagi, lihat tinggi tubuh kita hampir sama. Sepertinya kau kurang asupan makanan. Makanya cepat pulang hyung, agar gizimu terpenuhi."
Jinyoung menggertakan giginya. Youngjae sudah benar-benar membuatnya kesal. Ia mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi bersiap melayangkan pukulan padanya.
"Choi Youngjae!"
Mereka berdua menoleh kearah sumber suara dan mendapati Mark dan Jaebum berdiri tak jauh dari mereka. Jinyoung buru-buru melepaskan tangannya dari leher Youngjae dan merapihkan penampilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind.Black.Jeans-2jae // ✔
FanfictionJaebum selalu menyentuh Youngjae dititik sensitifnya.