WARNING!!!
sexual content, harassment, alcoholics, adult stories
fuck off if you are underage, but if you are curious and want to read, I am not responsible for anything that happens.
*
Ini hari sabtu dan Youngjae terpaksa harus pergi kerumah Jaebum karna harus mengajar Narae.
Hari ini ia akan berbicara dengan Hye Jin bahwa ia tak bisa melanjutkan untuk mengajar Narae.
Youngjae butuh waktu untuk hidup tanpa Jaebum sebelum akhirnya harus bertemu setiap hari mulai minggu depan karna memang libur sudah berakhir.
"Ya hyung aku pulang sekitar jam 7 malam." sahut Youngjae pada Jinyoung yg sedang meneleponnya.
"Baiklah nanti ku kabari lagi ya." Ucap Youngjae lalu mengakhiri panggilan tersebut.
Ia meraih tas ransel hitam kesayangannya lalu keluar dari rumah.
Keuangannya semakin menipis Youngjae harus berhemat makannya tidak naik taksi dan memutuskan untuk naik bus. Tagihan kampusnya saja Jinyoung yg bayar kemarin.
Di LED pemberitahuan bus yg ia tunggu akan sampai dalam 30 menit. Youngjae melirik arloginya, tepat jam 3 sore sepertinya ia akan datang terlambat.
*
Jinyoung sedang memilih-milih pakaian disalah satu butik yg di rekomendasikan oleh Bambam.
Malam ini ia akan dinner dengan Youngjae itu artinya ia harus berpenampilan sesempurna mungkin.
Pakaian yg menumpuk dirumahnya seakan tak menarik makannya Jinyoung memutuskan untuk membeli beberapa pasang baju baru.
"Hyung coba pakai yg ini." Ucap Yugyeom yg ikut menemani Jinyoung berbelanja.
Jinyoung mengambil alih sweater abu dengan tulisan dibagian tengah dan jaket denim yg di bagian belakang sobek-sobek.
"Tidak, itu style gangster ew. Kalo kencan kita harus memakai pakaian yg lembut dari segi warna dan bahan. Kau harus coba yg ini." Bambam datang dengan satu set baju, celana, dan jaket berwarna merah muda.
"Itu terlalu feminim Hyung." Protes Yugyeom.
"Tidak ko. Kalo hyung pakai itu pasti Youngjae hyung langsung jatuh hati."
"Youngjae hyung tidak suka warna pink." Balas Yugyeom.
"Benarkah ?" Jinyoung menatap ragu pakaian yg Bambam unjukan.
"Hey aksesoris di kamar tidurnya didominasi warna merah muda itu tandanya Youngjae hyung suka merah muda." Bambam memukul kepala Yugyeom dan mereka mulai bertengkar.
"Sudah biar aku coba dulu pakaian ini dan kuputuskan sendiri membeli yg mana." Jinyoung masuk kedalam ruang fitting room.
Yugyeom dan Bambam akhirnya duduk sambil menunggu Jinyoung selesai.
"Kau mau mengacaukan kencannya ya masa pilih baju yg kaya gitu." Dengus kesal Bambam.
Iya, aku ingin mengacaukannya. Kenapa ? Memangnya masalah buat mu ? Batin Yugyeom menyalurkan jawabannya dalam tatapan matanya.
*
Jam berdentang 7 kali. Bulan sudah bertengger di langit dan keadaan diluar sudah gelap Youngjae memutuskan untuk mengakhiri latihannya bersama Narae.
"Narae mulai minggu depan guru lesmu bukan oppa lagi. Kau harus menurut ya pada guru les barumu nanti." Ucap Youngjae mengusap-ngusap puncak kepala Narae.
Narae langsung cemberut mendengar ucapan Youngjae.
"Narae maunya Youngjae oppa."
"Oppa tidak bisa mengajar lagi. Guru les barumu lebih tampan, lebih tinggi, dan pasti lebih menyayangi Narae nanti." Bujuk Youngjae.
"Memangnya oppa tahu siapa guru baru Narae ?"
Youngjae mengangguk. Kemarin Youngjae menghubungi Jae Park teman kampusnya yg juga bisa bermain piano untuk menggantikan posisinya dan untunglah Jae Park mau.
"Kau berhenti mengajar Narae karna aku ?"
Narae dan Youngjae mengalihkan pandangannya kearah Jaebum yg bersandar di pintu. Entah sejak kapan Jaebum disitu dan menguping pembicaraanya.
"Narae keluar dan temui mommy." Titah Jaebum yg langsung dituruti oleh Narae menyisakan Youngjae dan Jaebum diruangan tersebut.
Youngjae membuang nafas kasar lalu merapihkan barang-barangnya berniat pergi namun Jaebum menahannya dan menyuruhnya duduk kembali.
"Kau belum menjawab pertanyaanku." Ucap Jaebum.
Youngjae berdecak, ia bahkan terlalu malas menatap Jaebum. Piano di tengah ruangan sepertinya lebih menarik pandangannya dari pada Jaebum yg berdiri dihadapannya.
"Iya."
Tangan Jaebum terulur dan memegang dagu Youngjae memaksanya untuk menatap kearahnya. Jaebum paling tidak suka jika seseorang yg sedang berbicara padanya tidak melihat kearahnya.
"Lihat aku dan jawab dengan benar." Tegas Jaebum.
"Iya aku berhenti karna tidak mau menginjakan kaki dirumah ini lagi. Melihat kalian berdua sangat tidak nyaman bagiku." Jawab Youngjae tak kalah tegas.
Jaebum sadar, Youngjae sudah berubah. Youngjae bukan lagi lelaki yg akan mengorbankan dirinya sendiri hanya untuk menjaga Jaebum.
"Kalo begitu pergilah." Usir Jaebum.
"Memang sedari tadi aku ingin pergi tapi kau yg menahanku, cih." Youngjae bangkit dan menabrakan tubuhnya dengan Jaebum lalu pergi keluar ruangan.
Jaebum jadi kesal sendiri. Sudah beberapa hari ini pikirannya kacau karna Youngjae. Entah kapanpun itu bayangan Youngjae selalu menghantuinya.
Ia berjalan menuju jendela melihat Youngjae disana bersama Jinyoung yg menjemputnya.
Hatinya memanas melihat Jinyoung memeluk Youngjae lalu mempersilahkan Youngjae masuk kedalam mobil. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat dan melampiaskannya pada cermin yg menggantung didinding sampai pecah berkeping-keping.
"Ya ampun Jaebum apa yg terjadi ?" Tanya Hye Jin yg langsung lari masuk keruangan ketika mendengar suara kaca pecah.
Ia menghampiri Jaebum dan memegang tangan Jaebum yg berdarah namun Jaebum lagi-lagi menepisnya lalu pergi meninggalkan Hye Jin sendiri diruangan.
*
"Jinyoung hyung." Panggil Youngjae pada Jinyoung yg sedang bersandar dimobil sambil memainkan ponselnya.
Jinyoung melihat kearah Youngjae lalu tersenyum.
Youngjae berlari kecil dan menghampiri Jinyoung tak mau membuat Jinyoung menunggu lebih lama.
"Hyung sudah lama menungguku ?" Tanya Youngjae.
Jinyoung melirik jam tangannya lalu mengangguk membuat Youngjae menundukan kepala merasa bersalah.
Jinyoung tertawa lalu memeluk Youngjae.
"Tidak ko hyung hanya bercanda. Hyung juga baru sampe." Ucapan Jinyoung membuat Youngjae tersenyum kembali dan memukul Jinyoung pelan sebagai balasan bercandaannya.
Angin malam berderu kencang membuat Youngjae bergidik kedinginan melihat hal itu Jinyoung buru-buru membukakan pintu mobil dan menyuruh Youngjae masuk lalu ia juga masuk kedalam mobil dan duduk dibangku kemudi.
"Biar kupakaikan seat beltmu." Ucap Jinyoung.
Ia mendekatkan diri pada Youngjae dengan tangannya meraih seat belt. Ia mencium kening Youngjae baru memasangkan seat belt dengan benar.
Perlakuan Jinyoung yg tiba-tiba membuat tubuh Youngjae memanas. Ia menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya takut jika Jinyoung melihat wajah meronannya.
Jinyoung tertawa lalu menyalakan mesin mobil dan mengendarai mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Jaebum.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind.Black.Jeans-2jae // ✔
FanfictionJaebum selalu menyentuh Youngjae dititik sensitifnya.