WARNING!!!
sexual content, harassment, alcoholics, adult stories
fuck off if you are underage, but if you are curious and want to read, I am not responsible for anything that happens.
*
Mark meletakan orange juice dihadapan Jaebum, mereka berdua saat ini berada di kantin untuk mengisi perut kosong mereka. Saat itu sedang jam makan siang tidak heran jika keadaan kantin yang sangat ramai.
"Jadi apa yang ingin kau ceritakan huh ?" Mark mengaduk baso yang ia pesan lalu memakannya.
"Yesterday I almost had sex with Youngjae."
Mark terbatuk-batuk karna tersedak baso bulat yang belum sempat ia kunyah. Ia kelimpungan dan merebut orang juice Jaebum dan meminumnya.
"Don't over reaction, ini bukan pertama kalinya aku menceritakan pengalaman sex ku kan."
Mark memutar bola matanya jengah lalu memukul kepala belakang Jaebum.
"You may have sex with anyone but not with Youngjae." Mark mendorong mangkuk basonya, mulutnya lebih bersemangat mengoceh untuk saat ini. Ia menarik nafas dalam menenangkan pikirannya padahal bisa saja ia langsung memukul Jaebum sampai sekarat.
Dari awal Jaebum pindah ia sudah memperingati Jaebum untuk tidak menyentuh Youngjae. Mark tahu betul sebrengsek apa Jaebum, ia akan melakukan sex dengan seseorang sampai ia bosan lalu meninggalkannya begitu saja.
Jaebum itu bisex, cewe atau cowo dia tidak peduli soal gender yang penting punya lubang yang bisa memberinya kenikmatan.
"Im Jaebum berhenti melampiaskan amarahmu pada orang lain. Kau ini memang tidak ada bedanya dengan appamu." Jaebum menatap nyalang Mark. Ia paling sensitif jika sudah membahas tentang appanya.
"Kau sudah kelewatan batas Mark Tuan." Jaebum menggenggam kuat gelas juicenya.
"KAU YANG KELEWATAN BATAS IM JAEBUM. KAU PIKIR KAU BERBEDA DENGAN TUAN IM ? KALIAN INI MIRIP. SAMA-SAMA BAJINGAN, EGOIS DAN TIDAK PUNYA OTAK." Mark berteriak didepan wajah Jaebum mengundang perhatian semua orang yang ada dicafetaria.
Jaebum meraih kerah baju Mark dan mencengkramnya erat begitupun yang dilakukan Mark pada Jaebum.
"Diam kau brengsek!" Ujar Jaebum dengan suara beratnya.
"Kau yang brengsek Jaebum bukan aku." Mark menunjukan smirknya membuat Jaebum melesatkan pukulan diwajah Mark.
Orang-orang yang melihat kejadian itu tidak ada yang mencoba melerai mereka berdua karna takut, jadi mereka hanya diam melihat pertengkaran yang sedang terjadi.
Jaebum merapihkan pakaiannya dan berniat pergi namun langkahnya terhenti karna ucapan Mark.
"Jangan sentuh Choi Youngjae lagi sialan!"
Jaebum membalikan tubuhnya dan tertawa keras melihat kearah Mark yang berdiri dihadapannya.
"Hyung jangan munafik kau juga sukakan melihat tubuh telanjang Youngjae. Aku melihatmu hyung menelanjangi Youngjae yang sedang mabuk waktu itu."Mark mengeraskan rahangnya kuat lalu memukul Jaebum sampai tersungkur.
"1 pukulan untuk ke sok tahuanmu."
Mark kembali memukul wajah Jaebum lagi.
"1 pukulan karna tidak mendengarkan perintahku."
Mark memukul wajah Jaebum lagi lebih kuat. Terlihat darah mengalir keluar dari hidung Jaebum.
"1 pukulan karna telah menyentuh Youngjae."
Mark bangkit dan berjalan keluar kantin meninggalkan Jaebum yang masih tersungkur dilantai sambil mengerang kesakitan.
*
Bunyi bel mengakhiri pembelajaran kelas musik sore itu. Youngjae merapihkan barang-barangnya bersama Yugyeom disampingnya. Mereka lalu bergegas keluar kelas dan berniat untuk pergi kerumah Yugyeom.
Bambam tidak masuk karna sedang sakit makanya Youngjae berniat menjenguk Bambam.
"Hey apa itu Youngjae yang Mark dan Jaebum maksud ?"
"Jadi dia penyebab Mark dan Jaebum bertengkar."
"Ya tuhan kukira dia tampan dan sexy ternyata ... wahh aku bahkan tidak bisa mendeskripsikan sejelek apa dia."
Youngjae tertegun mendengar beberapa orang berbisik dilorong dan menatap sinis kearahnya. Ia bahkan sekilas mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Youngjae kaget ketika Yugyeom merangkulnya. Yugyeom melepaskan topi hitamnya dan memasangkannya pada Youngjae agar wajah Youngjae tak terlihat orang lain.
Yugyeom ini memang anak yang cepat tanggap wajar saja jika ia bisa tahu bahwa orang-orang sedang berbicara hal buruk tentang hyungnya itu.
"Yugyeom apa yang sedang terjadi ? Mereka membicarakanku ?" Tanya Youngjae begitu mereka masuk kedalam taksi.
Youngjae melepaskan topinya dan memasang wajah penasaran.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi kurasa sesuatu yang buruk-"
Yugyeom menghentikan kalimatnya, ia takut bahwa kata-katanya membuat Youngjae takut dan khawatir.
"Tidak apa hyung, selagi kau tidak melakukan hal yang buruk jangan khawatir. Aku akan mencari tahu apa yang sedang terjadi." Yugyeom mengusak puncak kepala Youngjae lalu menariknya untuk bersandar padanya.
Youngjae memejamkan matanya, tanpa sadar ia sudah menteskan air mata yang jatuh membasahi baju Yugyeom.
*
Mau cerita dikit yaa
Jadi tuh tadi lagi proses ngetik cerita ini di ruang tamu. Biasanya dikamar cuma doi lagi dateng jadi mau g mau sambil ngobrol.
Eh tiba-tiba kebelet gitu ya udah ditinggal. Pas balik lagi dia nanya "Ini cerita apaan ?" Untungnya dia baru baca part 3 :)
Bisa jomblo dadakan kalo ampe baca semua cerita :")
Sekian dan terimakasih :>
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind.Black.Jeans-2jae // ✔
FanficJaebum selalu menyentuh Youngjae dititik sensitifnya.