WARNING!!!
sexual content, harassment, alcoholics, adult stories
fuck off if you are underage, but if you are curious and want to read, I am not responsible for anything that happens.
*
Sejak kejadian itu Youngjae dan Jinyoung selalu bersama.
Jinyoung akan menemani Youngjae kemanapun perpustakaan, kantin, bahkan mengantar ke kelasnya untuk memastikan bahwa Youngjae baik-baik saja.
Seperti saat ini Jinyoung sedang menemani Youngjae di perpustakaan.
Jinyoung mengamati Youngjae yang sedang membaca dan mencatat untuk bahan tugasnya.
"Hyung jangan melihat kearahku terus, aku jadi tidak bisa konsentrasi tahu." Omel Youngjae tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Kenapa ?"
"Hyung yang kenapa ?" Youngjae menyerah, ia memutuskan untuk menghentikan kegiatannya dan fokus pada Jinyoung.
Jinyoung menautkan alisnya bingung dengan pertanyaan Youngjae.
"Kenapa hyung tiba-tiba baik padaku ?"
Jinyoung berpikir sejenak, ia sendiri bahkan tidak tahu kenapa tiba-tiba jadi baik pada Youngjae.
"Aku juga tidak tahu." Jawaban Jinyoung membuat Youngjae mendesah kecewa.
Ia kembali membuka bukunya dan mulai mencatat lagi dan Jinyoung kembali memperhatikannya.
"Youngjae-ah, kenapa kau terlihat imut ?"
"Eh ?"
Jinyoung sendiri kaget dengan pertanyaan yang keluar dari mulutnya apa lagi Youngjae.
Jelas-jelas Jinyoung bilang Youngjae imut tapi dalam bentuk pertanyaan.
Tiba-tiba Youngjae merasa pipinya memanas. Ia bangkit dari duduknya dan membuka jendela disampingnya.
"Wahh hari ini cuacanya panas ya." Youngjae kembali ketempatnya.
"Iya, panas sekali." Sahut Jinyoung yang mengibaskan tangannya didepan wajah.
Jderrr
Suara gluduk terdengar dan tak lama hujan turun membasahi bumi.
Memang sedari tadi mendung sebenarnya.
"Hello everybodyyyy."
Bambam tiba-tiba datang dan nyelip diantar 2young dan Jinyoung jadi pindah tempat duduk disebelahnya.
Yugyeom yang melihat tingkah Bambam hanya terkekeh. Ia tahu bahwa Bambam sedang berusaha memisahkan Youngjae dari Jinyoung.
Semalam Bambam curhat padanya, sejak ada Jinyoung waktu kebersamaan YugJaeBam jadi sedikit. Sebelumnyakan hampir 24/7 Youngjae bersama YugBam.
Youngjae yang masih harus mengerjakan tugasnya kembali fokus pada buku dihadapannya sedangkan Bambam terus-terusnya mengajak ngobrol Jinyoung agar tidak menatap kearah Youngjae terus dan Yugyeom hanya bisa tertawa melihat tingkah Bambam.
Youngjae mengalihkan pandangannya kearah ponselnya ketika mendapat pesan masuk dari Jaebum.
Jaebitch : Temui aku ditoilet sekarang juga.
"Aku ketoilet dulu." Youngjae bangkit dari duduknya.
"Hyung temenin." Jinyoung ikut berdiri namun kembali ditarik Bambam untuk tetap duduk.
Youngjae akhirnya pergi sendiri kekamar mandi.
*
Youngjae baru membuka pintu kamar mandi namun tubuhnya sudah ditarik dan dibawa kesalah satu bilik dipojok.
Youngjae sudah tahu itu pasti Jaebum.
Jaebum mengamati tubuh Youngjae dari atas kebawah membuat Youngjae kebingungan.
"Kau baik-baik saja ?"
Youngjae dengan ragu mengangguk lalu Jaebum menariknya kedalam pelukannya sambil mengelus punggungnya pelan.
"Apa yang kau lakukan Jaebum." Youngjae mendorong Jaebum melepaskan pelukannya.
"Aku mengkhawatirkanmu Jae."
Youngjae berdecak.
Terlambat untuk mengkhawatirkanku. Batin Youngjae
"Masih ada kelas hari ini ?" Jaebum duduk di kloset lalu menarik Youngjae untuk duduk dipangkuannya.
Meletakan kepalanya diantara ceruk leher Youngjae dan menghirup aroma tubuh khas Youngjae.
"Tidak ada."
Youngjae menjawab singkat sambil memejamkan mata, berdoa dalam hati untuk diberi kekuatan menghadapi Jaebum.
Ia selalu deg-degan jika didekat Jaebum.
"Kuantar pulang ya."
Jaebum memeluk Youngjae erat dari belakang sambil memainkan jari tangan Youngjae. Mengecup setiap bagian belakang leher Youngjae dengan lembut.
"Aku bisa pulang sendiri."
Youngjae mengigir bibir bawahnya mencoba menyadarkan diri agar tidak larut dalam permainan Jaebum.
"Aku tidak menerima penolakan Jae."
Jaebum melepaskan pelukannya dan menarik tangan Youngjae keluar dari kamar mandi.
*
"Jinyoung hyung suka sama Youngjae hyungkan ? Ngaku aja deh."
Bambam udah mulai capek menanyai Jinyoung makanya ia mulai mengecilkan suaranya.
"Hyung sudah berapa kali Jinyoung hyung jawab tidak kan." Yugyeom sampe kesal sendiri jadinya.
Jinyoung kembali melirik arloginya mengabaikan pertanyaan Bambam.
15 menit berlalu tapi Youngjae masih belum kembali. Jinyoung jadi khawatir.
"Aku akan menyusul Youngjae." Jinyoung bangkit namun kali ini ditahan Yugyeom.
"Tenanglah hyung, Youngjae hyung sedang bersama Jaebum hyung sekarang."
"APA ?" Pekik Jinyoung dan Bambam.
Yugyeom dengan santainya kembali duduk dan melanjutkan membaca komiknya.
"Ya, Kim Yugyeom jelaskan apa maksud perkataanmu tadi."
Yugyeom meletakan jari telunjuknya didepan mulutnya meminta mereka berdua mengecilkan suaranya.
"Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya." Yugyeom menyuruh JinBam untuk tenang.
"Kau percaya dengan Jaebum ?" Bambam menyilangkan tangan didadanya.
"Jaebum hyung tidak seburuk yang kalian pikirkan."
Bambam kembali duduk mencoba percaya dengan omongan Yugyeom.
"Aku akan menyusul mereka." Jinyoung kembali mencoba pergi.
Yugyeom cepat-cepat menahan Jinyoung dan memberinya penjelasan bahwa 2Jae sedang butuh waktu berdua saat ini.
Jinyoung akhirnya menyerah setelah Yugyeom menjamin keselamatan Youngjae.
Kuharap Youngjae baik-baik saja. Batin Jinyoung.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind.Black.Jeans-2jae // ✔
FanfictionJaebum selalu menyentuh Youngjae dititik sensitifnya.