.7.

1.4K 144 40
                                    

WARNING!!!

sexual content, harassment, alcoholics, adult stories

fuck off if you are underage, but if you are curious and want to read, I am not responsible for anything that happens.
*
"Dia sudah sadar ?" Tanya Mark begitu masuk kekamar inap Youngjae.

Bambam menggeleng pelan, ia berdiri memberikan tempat duduknya untuk Mark.

Yugyeom sedang pulang, ia harus ganti baju dan mandi. Tugas Yugyeom dan Bambam untuk merawat Youngjae dimalam hari.

Ponsel Mark berdering dan itu panggilan dari Jinyoung. Mark memang memberi tahu Jinyoung tentang apa yg terjadi hari ini dan Jinyoung sangat marah.

Lebih gilanya lagi Jinyoung bahkan berniat kembali ke Korea namun ia tidak dapat tiket. Ia akan kembali ke Korea besok pagi jika Youngjae masih belum sadar hari ini.

"Dia masih belum sadar Jinyoung." Jawab Mark.

"Bisakah aku berbicara dengannya hyung?"

Mark mengangguk dan mendekatkan ponselnya kearah telinga Youngjae.

"Youngjae-ah bangunlah, kumohon bangun Jae." Terdengar suara serak Jinyoung sepertinya ia menangis.

Namun tubuh Youngjae tak memberi respon apa-apa. Youngjae masih memejamkan mata dengan nafas yg pelan.

Mark memberitahu Jinyoung bahwa ia tak perlu khawatirkan Youngjae. Bagaimanapun juga Jinyoungkan harus merawat ayahnya yg sedang sakit. Mark, Yugyeom dan Bambam akan merawat Youngjae.

"Hyung." Yugyeom menyapa Bambam dan Mark begitu ia datang.

"Yugyeom-ah kau bawa bajuku kan ?" Tanya Bambam yg mendapat gelengan dari Yugyeom.

"Kenapa ?"

"Hyung pulang saja biar aku yg jaga Youngjae hyung malam ini. Tugasmu itu menjaga kucingmu dirumah, mereka berisik jika tidak ada kau." Bambam mendengus lalu memukul kepala Yugyeom.

Kalo Bambam ditanya apa hobinya dia pasti jawab memukul kepala Yugyeom.

"Hey jangan berisik ini rumah sakit bukan taman bermain." Mark menyelinap diantara Bambam dan Yugyeom yg masih adu mulut.

"Sebaiknya kalian pulang hyung ini sudah malam." Titah Yugyeom.

"Baiklah Gyeom-ah kami pulang dulu dan Youngjae-ah cepatlah sadar." Mark berbisik pada Youngjae lalu mengusap kepala Youngjae dan pergi keluar bersama Bambam.

Ruangan terasa sepi, Yugyeom hanya duduk sambil menggenggam tangan Youngjae dan berdoa supaya Youngjae cepat sadar.

Satu tetes air mata jatuh ditangan Youngjae. Yugyeom menangis, ia meruntuhkan semua pertahanannya selama ini.

Sejujurnya Yugyeom menyukai Youngjae tapi ia tak pernah mengatakannya pada siapapun.

Apalagi sejak kedatangan Jinyoung yg jelas-jelas dengan sikapnya saja menunjukan bahwa ia menyukai Youngjae. Yugyeom jadi minder sendiri dan merasa tak pantas untuk Youngjae.

Ia memutuskan untuk memendam perasaannya sendiri.

*

Youngjae membuka matanya perlahan, menatap lurus kearah langit-langit ruangan yg asing baginya. Ia melirik kearah samping dan mendapati Yugyeom tertidur dengan posisi duduk disampingnya sambil menggenggam tangannya.

Youngjae berusaha mengingat apa yg terjadi padanya.

"Jaebum." Lirih Youngjae.

Khawatir dengan keadaan Jaebum disaat seperti ini. Bodoh memang Choi Youngjae ini, dia seharusnya mengkhawatirkan dirinya terlebih dahulu.

Behind.Black.Jeans-2jae // ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang