Jungkook menatap rumah mewah di hadapannya kagum. Terlihat nyaman, namun minimalis. Benar-benar seperti Taehyung.
"Hyung, sepertinya di dalam belum banyak orang." Ujar Jungkook kebingungan.
"Mungkin kita terlalu cepat, sudahlah kita masuk saja."
Taehyung meraih pinggang Jungkook dan memeluknya erat, setelah itu membawa pemuda manis itu untuk masuk ke dalam rumah sang kakak.
"Woah, tumben sekali Taehyung datang lebih awal." Sang kakak -Kim Namjoon- menepuk bahu lebar Taehyung dengan akrab kemudian berpelukan.
"Kakak menyebalkan." Taehyung merengut sok imut, membuat sang kakak tertawa kencang.
"Tapi- hey, lihatlah. Kau membawa kekasihmu ya?" Tanya Namjoon sambil melihat Jungkook dengan senyuman menawan nya.
"Ah, iya hyung. Namanya Jeon Jungkook, manis bukan?" Kembali meraih pinggang ramping Jungkook, Taehyung mengecup pipi gembil itu sekilas dan pipi itu mendadak berubah warna menjadi merah padam.
"Manis sekali. Omong-omong namaku Kim Namjoon, kakak lelaki Taehyung. Salam kenal cantik," Namjoon tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
"Yak! Ingat kau sudah memiliki istri hyung! Eh- tapi, kemana Jin hyung?" Tanya Taehyung yang tidak melihat keberadaan kakak iparnya itu.
"Oh, dia ada di-"
"Taehyung!!" Tiba-tiba terdengar teriakan membahana dari arah dapur.
"Ah, Jin hyung!!" Sahut Taehyung tak kalah bersemangat.
"Datang dengan siapa?" Tanya Jin yang belum menyadari keberadaan Jungkook.
"Kekasihku."
"Mana di- KYAAA KAU MANIS SEKALI ASTAGA!!" Teriak Jin gemas karena melihat penampilan Jungkook yang imut.
Tubuh Jungkook diserang, terutama di bagian pipi yang sampai sekarang terus diciumi dengan gemas oleh Kim Seokjin; si pemilik acara alias kakak ipar Taehyung.
"Kau pintar sekali memilih pasangan Tae, dia terlalu- astaga.. Imut sekali!" Jin memeluk Jungkook kelewat erat, sampai pemuda manis itu hampir sesak nafas.
"Um.. Jin hyung, bukan?" Ujar Jungkook yang sedari tadi hanya diam.
"SUARAMU LUCU SEKALI! IYA, AKU JIN PEMILIK ACARA INI!" Jawab Jin berapi-api.
"Hey sudah hyung, kasihan kekasihku sesak begitu," Taehyung menarik Jungkook dari pelukan Jin.
"Oh astaga, aku bisa gila Tae." Jin terengah-engah karena perbuatannya sendiri.
"Sudahlah sayang, kamu akan kelelahan jika terlalu banyak bergerak." Ucap Namjoon yang mengerti keadaan, kemudian ia menarik Jin menjauh.
"Jin hyung lucu sekali." Jungkook terkikik kecil.
Ekor mata Taehyung melihat sofa yang lumayan besar, belum ditempati oleh orang lain yang sudah mulai berdatangan. Ia menarik Jungkook menuju sofa itu.
Mendudukkan Jungkook di sebelahnya dan meletakkan kepala Jungkook di bahu lebarnya, ia sibuk memainkan telinga kucing yang Jungkook kenakan dan itu membuat si manis merasa lebih nyaman.
"Em, hyung.. Apa tidak apa begini?" Tanya Jungkook. Jujur ia merasa tidak enak karena orang lain terus menatap mereka.
"Tidak apa sayang, lagipula aku sudah mengenal semua orang disini."
10 menit mereka hanya bungkam, sibuk berkutat dengan kenyamanan pada masing-masing pihak.
"Taehyung, ayo bergabung dengan kami! Jin akan menjaga Jungkook." Ajak Namjoon sembari menggandeng istrinya itu.
Taehyung sudah hampir beranjak, tetapi ia menyempatkan diri untuk berpamitan dengan kekasihnya. Padahal ia hanya pergi ke ruang tamu.
"Aku pergi ya sayang? Jin hyung akan menjagamu disini." Ujar Taehyung sembari mengelus pipi bakpao Jungkook.
"Okay!" Yang lebih muda memasang pose hormat.
Kecupan di bibir menjadi salam perpisahan, Taehyung pergi ke tempat para seme dan Jungkook yang dikerumuni oleh beberapa wanita yang ternyata adalah teman-teman Jin, dan beberapa adalah kkeluarga Jin juga Taehyung.
"Dia lucu sekali!" Pekik seorang pria cantik yang bernama Kim Baekhyun sembari mengusak gemas rambut Jungkook.
"Dia benar lelaki? Aku merasa gagal menjadi perempuan," Ujar Kim Jisoo, adik perempuan Jin.
Berbeda dengan keadaan mereka yang damai nan tentram, keadaan para seme cenderung lebih.. Berantakan. Botol bir berserakan, dan asap rokok menghalangi pandangan.
Sementara itu Taehyung hanya duduk dan mengobrol santai, tidak berniat untuk mencoba bir yang masih tersedia ataupun mengisap satu batang rokok.
"Taehyung? Lama tidak berjumpa," sapa seorang wanita yang baru saja datang.
"Woah, lihatlah mantan kekasih yang sedang CLBK ini," Sahut Jackson, sahabat Namjoon.
"Jennie.." Gumam Taehyung.
Sialan. Ia benar-benar tak menyangka bahwa gadis cantik yang berstatus sebagai mantan kekasihnya itu bisa hadir disini bahkan ia sudah duduk mepet sekali kearah Taehyung.
Netra Jungkook yang melihat hal itu memicing tajam, ia meninggalkan kerumunan Jin dan melangkah ke arah kekasihmya yang terlihat sedang berbincang dengan Jennie.
Pluk.
Jungkook terduduk nyaman di pangkuan Taehyung dengan posisi menyamping dan lengan yang terkulai apik diatas leher kokoh Taehyung.
"Um.. Hyungie, aku haus sekali," Jungkook mengambil gelas kecil yang berada di atas meja, membuat Jin, Namjoon, dan Taehyung berteriak panik.
ITU.. ISINYA BIR BERALKOHOL TINGGI!!
"Eoh? Kenapa aku berputar seperti ini? Ung~" Jungkook bergumam tidak jelas.
"Cih, kau ini siapa sih? Seenaknya saja duduk di pangkuan Taehyungku!" Protes Jennie tak suka.
Para seme yang belum mengetahui status antara Jungkook dan Taehyung pun ikut menyoraki Jungkook yang sudah hampir menangis.
"Tae-"
"Beraninya kau mengatakan aku ini milikmu." Suara rendah Taehyung memecah kebisingan.
Semua orang bungkam, tahu benar bahwa sekarang Taehyung tengah menahan emosinya.
"Kalian semua tidak tahu, bahwa dia ini kekasihku?" Rentetan kalimat itu meluncur dengan nada yang amat menusuk, membuat semua orang disana menciut.
Kepala Jungkook jatuh begitu saja di atas bahu Taehyung, dan semuanya terjadi begitu saja, bahu Taehyung terasa basah. Jungkooknya menangis.
"Hyungie, i-ingin pulang- hiks.."
Dan selamat untuk Kim Jennie, mungkin hidupnya tidak akan tenang karena sudah mengusik milik Taehyung.
Tbc. A/n: Haii! Diriku nggak bisa berhentiin jari buat nulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.