11 • Brother

23K 2.2K 75
                                    


Disinilah Jungkook dan Taehyung, duduk berdempetan di sofa dengan Hoseok yang duduk di hadapan mereka dengan gaya ala raja di tahtanya.

"Jadi.. Apa kau kekasih adikku?"

Taehyung membalasnya dengan anggukan antusias. Hoseok menghela nafasnya sembari memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Bahkan akupun belum memiliki kekasih, kenapa adikku sudah ada ya Tuhan?" Hoseok menangis dalam hati.

"Berarti Hobi hyung tidak laku," jawab Jungkook dengan entengnya.

"Dasar adik kurang ajar!" Hoseok mencubit ujung hidung adiknya itu.

"Ah, siapa namamu?" tanya Hoseok pada Taehyung.

"Aku?" Taehyung menujuk dirinya sendiri dengan wajah bodohnya.

"Tentu saja kau. Haish, apa mungkin aku menanyakan hal itu pada adikku?" Omel Hoseok panjang lebar.

"Bukan begitu, maksudku.. Kau benar tidak mengenalku.. Hyung?"

"Tidak. Memangnya kau siapa sih? Artis?" Tanya Hoseok sewot.

"Aku Kim Taehyung, pemilik restoran seafood terbesar di Korea."

"BENARKAH?! Oh, aku jelas tidak tahu karena selama ini aku tinggal di Jepang." Jelas Hoseok, padahal tidak ada yang bertanya.

"Begitu ya, tapi.. Apakah hyung merestui hubungan kami?" Tanya Taehyung, dan di respon sikutan manja oleh kekasih manisnya.

"Aku akan merestuinya tapi dengan satu syarat..."

"Apa itu?"

"Kenalkan aku dengan seseorang yang cocok denganku. Bisa?"

• • •

Disinilah Hoseok sekarang, duduk berhadapan dengan seorang wanita cantik yang bernama Son Wendy yang merupakan teman Taehyung di Daegu dulu.

"Ehm.. Son Wendy bukan? Kenalkan, aku Jeon Hoseok.." Hoseok mengulurkan tangannya.

"Ah, senang bertemu denganmu, Hoseok." Jawab Wendy sambil menyambut uluran tangan Hoseok dengan senyuman manisnya.

Hoseok jatuh cinta pada wanita cantik di hadapannya, sungguh.

Sementara itu, Taehyung dan Jungkook yang duduk tak jauh dari kedua sejoli itu tersenyum senang. Taehyung merangkul Jungkook lalu berbisik.

"Kita direstui sepertinya." ujarnya disertai kekehan di akhir kata.

"Ya, aku senang sekali hyung."

Dalam hatinya, Jungkook berkata.

"Dan andai saja ini bukan karena obsesimu, aku akan semakin senang."

• • •

Deru mesin mobil berhenti saat benda beroda itu berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Jeon. Perlahan seorang pemuda keluar dari dalam mobil itu.

"Terimakasih, Taehyung!" ucap Jungkook dengan senyuman kelinci manisnya.

Taehyung tersenyum, ia menatap sebuah paper bag yang Jungkook genggam.

"Jangan lupa dibuka, ya?" Taehyung mengusak surai legam Jungkook dengan lembut.

"Tentu saja hyung!" jawab Jungkook penuh semangat.

Kemudian Taehyung menujuk bibirnya, Jungkook tersenyum lalu mencium bibirnya sekilas.

"Aku pulang. Sampai jumpa besok,"

Melambaikan tangan, sebelum akhirnya tubuh tegap itu hilang dari pandangan. Pemuda Jeon bergegas masuk ke dalam rumahnya.

Gelap.

Tiba-tiba lampu menyala, membuat Jungkook menutup matanya karena silau lampu yang menusuk mata.

"Darimana saja, hm?" Tanya eomma Jeon.

"Aku mengantar Hobi hyung ke cafe dengan Taehyungie, setelah itu kami jalan-jalan sebentar."

"Sebentar ya? Pukul berapa ini Jeon Jungkook?"

Jungkook melihat jam di pergelangan tangannya.

20.46

Pemuda bergigi kelinci itu meneguk air liurnya dengan susah payah, lalu ia menatap sang eomma dengan cengiran polos nan lugunya.

"Jam.. Sembilan kurang.. Eomma.." Jawab Jungkook terbata.

"Kau tau tidak bahwa hyungmu sudah pulang dari 1 jam yang lalu? Kau tau tidak bahwa kami mengkhawatirkan mu?"

"T-tidak eomma.. Maaf," lirih Jungkook sambil memilin ujung bajunya gugup.

Menghela nafas lelah, eomma Jeon hanya tersenyum maklum dan mengelus surai legam sang anak penuh kasih sayang.

"Jangan diulangi lagi, oke? Lain kali kabari kami, agar kami tidak khawatir. Sekarang kembali lah ke kamarmu."

Si manis Jeon mendongak, tersenyum manis dan memeluk tubuh hangat ibunya.

"Maafkan Kookie, eomma! Kookie janji tidak akan mengulanginya,"

Setelah itu Jungkook berlari kecil menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Lebih baik aku membuka ini," monolog Jungkook sembari membuka paper bag yang diberikan Taehyung.

Ternyata isinya adalah sebuah kotak musik berbentuk piano yang entah kapan dibeli oleh Taehyung. Lipatan kertas terjatuh, Jungkook mengambil dan membacanya.

For: My cute bunny

Kau tahu kenapa aku memberikan ini? Itu karena kau bisa mengingatku setiap malam, memelukmu dengan erat sampai pagi menjelang.

Kau hanya milikku, aku mencintaimu.

From: Your handsome boyfriend

Senyuman malu-malu menghiasi wajah cantik Jungkook. Ah, Taehyung selalu tahu cara membuatnya tersipu. Yah, walaupun Taehyung mengatakan satu kalimat yang menyeramkan yaitu,

Kau hanya milikku.

Kalimat itu membuat Jungkook merinding. Ia bertekad akan menanyakan hal ini besok, semoga saja Taehyung tidak melakukan hal yang diluar nalar lagi seperti,

Mencekiknya?














Tbc.

Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang