23 • Someone

18.3K 1.5K 68
                                    


Burung berkicau merdu, sinar sang raja siang mulai ketara seiring berjalannya waktu.

Menapakkan kaki jenjangnya diatas halaman sekolah, tidak lupa memberikan senyuman lebar untuk semua penghuni sekolah. Kekasih tampannya mulai keluar dari mobilnya, meraih pinggangnya seperti biasa lalu berjalan bersama ke dalam sekolah.

"Hari ini Papa mengajar di kelas Kookie setelah istirahat kan?" Tanya Jungkook.

Oh, perlu kalian ingat bahwa Jungkook masih memanggil Taehyung dengan sebutan Papa setelah kemarin bersikap sedemikian aneh.

"Ya, baby. Belajar yang rajin oke?" Mengusak surai Jungkook sekilas, Taehyung terang-terangan mengecup bibir Jungkook di depan kelasnya.

Dan bukannya marah atau mengomel, Jungkook malah tersenyum lebar dan mengecup bibir Taehyung balik. Mata Taehyung membola, sungguh ia terkejut bukan main.

"I purple you, Papa!" Pekik Jungkook sembari masuk ke dalam kelasnya.

Meninggalkan Taehyung yang membeku di tempat, untung saja pria itu tidak ada jadwal mengajar pagi ini jadi ia bisa bersantai terlebih dahulu.









• • •

"Jadi jika kalian melihat soal seperti ini, kalian harus menggunakan rumus yang ini. Mengerti?" Jelas Song Ssaem, guru matematika.

Hanya beberapa murid yang menjawab, yang lainnya cenderung menggumam bahkan ada yang terlelap. Contohnya Lisa dan Bambam yang menutupi kepala mereka dengan buku tulis. Dan Jungkook? Ia tentu saja memperhatikan Song Ssaem walaupun dengan mata yang terus mengerjap, hampir tertutup.

Kriiiing!!

"Ah, belum sudah berbunyi. Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya, anak-anak!" Sang guru mulai membereskan barang bawaannya.

Murid yang tadinya terlelap lantas bangun dari tidurnya dengan wajah yang amat cerah. Sebagian besar dari mereka merenggangkan tubuh karena terlalu lama menutup mata.

Setelah memberikan salam, Jungkook bergegas pergi ke ruangan Taehyung seperti biasanya. Setelah sampai disana, ia melihat Taehyung tengah berkutat dengan berkas-berkas soal yang ia siapkan untuk ujian nanti.

"Papa! Ayo makan," Rengek Jungkook sembari menarik ujung jas Taehyung.

"Tunggu sebentar, ya. Sedikit lagi akan selesai," Taehyung mengelompokkan kertas-kertas yang berserakan tadi.

Duduk manis diatas sofa, mata jernih Jungkook sibuk menatap makhluk ciptaan Tuhan yang juga sibuk dengan dunianya sendiri.

"Em.. Hari ini kita makan di kantin, boleh tidak?" Tanya Jungkook sedikit takut.

"Tentu, ayo!" Pinggang sempit ditarik pergi, mereka berjalan menuju kantin tanpa jarak.

Mendudukkan dirinya diatas kursi yang kosong, Jungkook dengan tenang menunggu Taehyung yang sedang memesan makanan untuk mereka.

Terkadang ia mendelik tak suka kala beberapa wanita baik itu siswa maupun guru, menggoda kekasihnya. Namun setelah itu tersenyum penuh kemenangan saat Taehyung menepis tangan mereka lalu menatap dengan tajam.

"Lain kali jangan hanya ditatap seperti itu hyung, tarik saja rambutnya." Gurau Jungkook saat Taehyung meletakkan nampan makanan diatas meja.

Oh, sepertinya Jungkook sudah normal. Buktinya ia sudah memanggil Taehyung dengan sebutan 'hyung'.

"Kurang sadis, Kook. Lebih baik kusiram saja tubuhnya dengan air panas," Taehyung menggerutu kesal.

Pemuda Jeon tertawa keras saat melihat wajah Taehyung yang terlihat sangat risih dengan wanita-wanita tadi. Bahkan sekarang pria itu masih sibuk mengusap bagian tubuhnya yang disentuh para wanita tadi.

"Hell, aku bersumpah tidak akan makan di kantin lagi." Taehyung masih saja menggerutu.

"Berhentilah menggerutu, hyung. Cepatlah makan,"

Mengangguk, Taehyung mulai menyantap makanan yang ia pesan tadi.

"Omong-omong, beberapa hari lagi akan ada ulangan bukan? Ajari aku ya hyung?" Pinta Jungkook.

"Boleh saja. Pulang sekolah besok aku ke rumahmu oke?" Taehyung mengusap surai Jungkook sekilas.

"Yeay! Terimakasih hyung," Jungkook menggenggam tangan Taehyung yang berada di atas meja.

Kriiiing!

Bel masuk berbunyi, Jungkook segera memasuki kelasnya dan berpisah dengan Taehyung. Namun saat ditengah jalan menuju kelasnya, seseorang berdiri di hadapannya.

"Bukankah menjalin hubungan dengan seorang guru itu tidak diperbolehkan?" Ujar orang tersebut.

"Kau ini siapa sih?" Tanya Jungkook kesal.

Orang tadi berjalan mendekat kearah Jungkook dan mendekatkan bibirnya menuju telinga Jungkook,

"Well, aku hanya seorang murid baru yang ingin menegaskan peraturan sekolah." Jawabnya enteng.

Setelah itu ia melangkah pergi, disertai dengan benturan kecil pada bahu Jungkook. Gigi Jungkook bergemelatuk keras, tangannya terkepal sembari menatap punggung murid tadi penuh amarah.

"Bangsat."






• • •

Mulutnya sibuk menjelaskan tentang pelajaran, namun matanya hanya tertuju pada entitas manis yang sibuk melamun pada pelajarannya. Dahinya berkerut bingung, tak biasanya kekasihnya itu diam seperti ini.

Bahkan saat pelajaran selesai, ia masih tetap melamun.

"Kookie?"

Tersentak, Jungkook mengalihkan tatapan kosongnya pada pria Kim yang sudah siap dengan barang-barangnya di genggaman.

"Ayo pulang" ajak Taehyung.

Anggukan menjadi balasan dari ajakannya, Jungkook mengambil ranselnya dan berjalan dengan Taehyung menuju parkiran sekolah. Namun perkataan si anak baru tadi terus berputar di benaknya.

'Apa tujuannya berkata seperti itu?'
'Jangan-jangan dia ingin memutuskan hubunganku dengan Taehyung?'
'Sebenarnya siapa dia?'

Kira-kira itulah beberapa pertanyaan yang membuat relung hatinya resah.

"Kenapa melamun terus hm?" Jungkook sedikit terkejut kala tangan besar Taehyung mendarat di kedua pipi tembam nya.

Jungkook pikir akan semakin rumit jika Taehyung mengetahui masalah ini, maka ia hanya menjawab, "Tidak apa apa, hyung."

Tentu saja Taehyung curiga, namun ia hanya mengangguk mengerti dan kembali menginjak pedal gas dan fokus kepada lalu lintas.

Sedangkan itu, Jungkook meremat ponselnya dengan kuat setelah satu pesan masuk dengan lancangnya.

From: Unknown
Berminat mengobrol bersama, pelanggar peraturan?
Jika iya, kutunggu di cafe xxx dan pastikan KEKASIHMU itu tidak ikut

























Tbc.
Bonuseuu ❤

Bonuseuu ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang